Fimela.com, Jakarta Ada empat film Indonesia yang bakal menghiasi liburan Lebaran Idul Fitri di tahun ini. Salah satunya adalah Surat Kecil untuk Tuhan (SKUT) yang dibintangi Joe Taslim dan Bunga Citra Lestari. Joe sendiri termasuk aktor Indonesia yang berhasil berkiprah di luar negeri atau go-international.
***
Kiprah Joe sudah sampai ke Hollywood. Ia pernah bermain di film Fast and Furious 6 di tahun 2013. Perannya sebagai Jah cukup menonjol karena menampilkan kemampuan bela dirinya yang cukup mumpuni. Pemilik nama lengkap Johannes Taslim ini kemudian tampil lagi di film Hollywood yaitu Star Trek Beyond di tahun lalu.
Ia berperan sebagai alien bernama Manas. Meski begitu bukan berarti ia lebih suka bermain film di Hollywood daripada di Indonesia. “Suasananya beda, kalau di Hollywood kan film sudah jadi industri yang besar sekali. Di sini memang masih jauh dengan Hollywood tapi suasana syutingnya lebih enak, lebih kekeluargaan,” tutur Joe saat berkunjung ke redaksi Bintang.com, beberapa waktu lalu.
Apa yang dicapai Joe tentu tak terjadi begitu saja tapi harus melalui perjuangan yang panjang dan tak mudah. Aktor kelahiran Palembang, 23 Juni 1981 ini awalnya berprofesi sebagai atlet judo. Kemampuannya termasuk mumpuni karena pernah menjadi anggota tim nasional Indonesia dan meraih medali di ajang SEA Games 2007 serta di beberapa kejuaraan internasional lainnya.
Namun karena mengalami cedera, Joe mencoba berkarir di dunia film. Setelah sempat menjadi model dan bintang iklan, Joe Taslim mendapat peran kecil di film Karma dan Rasa. Namanya mulai menarik perhatian setelah bermain di film The Raid: Redemption (2010). Seperti Iko Uwais dan Yayan Ruhian serta pemain The Raid lainnya, aksi Joe Taslim banyak mendapat perhatian termasuk dari para sineas Hollywood.
Dari situ lah jalan bagi Joe mulai terbuka lebar. Walaupun begitu, Joe tak mau hanya dikenal sebagai spesialis aktor laga dan hanya bermain di film laga. Ia pun mampu bermain di film drama seperti La Tahzan di tahun 2013 yang diproduksi Falcon Pictures. Entah kebetulan atau tidak, setelah bermain di beberapa film laga, Joe kembali tampil di drama yang juga diproduksi Falcon Pictures yaitu Surat Kecil untuk Tuhan.
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini disutradarai Fajar Bustomi dan skenario ditulis oleh Upi. Pada 2011, film dengan judul yang sama pernah meraih sukses. Di tahun ini Surat Kecil untuk Tuhan dihadirkan kembali dengan cerita yang berbeda. Seperti apa cerita filmnya yang kabarnya sangat menguras emosi para pemainnya?
Seperti apa peran yang dibawakan Joe Taslim dan apa yang berbeda dari peran yang pernah dimainkan olehnya? Benarkah Joe akan mengundang Vin Diesel dan pemain Fast and Furious lainnya untuk datang ke premier Surat Kecil untuk Tuhan? Simak wawanacara khusus dengan Joe Taslim berikut ini.
What's On Fimela
powered by
Lebih Enak Syuting di Indonesia
Bermain di film drama memang tak menuntut persiapan khusus dalam hal fisik seperti harus dilakukan Joe Taslim di sejumlah film laga yang pernah dibintanginya. Tapi bermain di film drama juga bukan perkara mudah. Ada sejumlah persiapan khusus yang harus dilakukan oleh Joe.
Garis besar cerita film Surat Kecil untuk Tuhan seperti apa?
Intinya film ini tentang dua kakak-beradik yatim piatu, Anton dan Angel, yang jadi pengemis jalanan. Suatu hari mereka terpisah dan Angel diceritakan punya orangtua angkat yang baik, dia berhasil jadi orang sukses waktu sudah dewasa. Tapi walaupun sudah sukses Angel ini masih terus memikirkan Anton yang sudah 15 tahun terpisah darinya. Angel memutuskan untuk mencari Anton sebelum mengambil keputusan besar dalam hidupnya.
Siapa saja yang ikut bermain?
Selain saya, ada Bunga Citra Lestari, Lukman Sardi, Aura Kasih, Ben Joshua, Maudy Koesnaedi, Chen Kin Wah, Susan Bachtiar dan banyak artis cilik pemeran anak-anak jalanan. Salah satunya Caca (Izzati Khanza) yang berperan sebagai Angel kecil, yang aktingnya sangat bagus menurut saya dan kita semua yang terlibat di film ini.
Apa peran Anda di film ini?
Saya berperan sebagai Martin, dia itu dokter ahli penyakit jantung. Orangnya tulus, penyayang, hidunya selalu penuh rasa sukur, penuh kebahagiaan. Menurut dia hidup itu penuh berkah dan harapan. Menurut saya Martin ini karakter yang protagonis. Karakter yang sangat murni dan putih, tentu di film ini akan ada dinamikanya, terutama bagaimana hubungannya dengan Angel. Sebuah karakter yang luar biasa dan baru menurut saya.
Apa persiapan buat mendalami peran di SKUT?
Ini film drama saya pertama setelah La Tahzan. Ya kita menjalin kerjasama dengan pemain lain, ikut proses reading dan juga jalin kekompakan sama para kru supaya timnya solid. Kalau sama Bunga (BCL) saya pernah main bareng di drama musikal, jadi sudah kenal baik dan nggak susah buat bangun chemistry. Kalau dari segi tehnis, saya melakukan persiapan khusus karena peran saya sebagai dokter.
Persiapan apa saja yang dikakukan?
Saya mendalami peran sebagai ahli penyakit jantung. Saya observasi ke sebuah rumah sakit dan ketemu dengan dokter yang senior sampai yang yunior untuk spesialis jantung. Itu saya lakukan buat tahu karakter mereka dan penampilan mereka seperti apa. Saya juga sempat mencoba alat-alat rumah sakit yang canggih.
Ada hambatan atau kesulitan selama syuting?
Proses syutingnya di Jakarta dan Sydney (Australia), semuanya lancar dan suasananya fun walaupun ceritanya drama banget, sedih dan menguras emosi, tapi bisa berjalan dengan baik. Saya senang sekali selama proses syuting.
Anda sudah beberapa kali syuting di Hollywood, apa bedanya dengan di Indonesia?
Kalau suasana syuting, sebenarnya sama saja mau dimana saja, juga sama. Cuma di Hollywood kan skalanya lebih besar, lebih banyak peralatan dan kru, tapi disana kan lebih teratur, terikat waktu banget karena saking udah teratur, kita nggak bisa kasih masukan. Karena di sana film kan sudah jadi industri banget. Kalau di sini lebih enak suasananya karena jiwa gotong royong dan kekeluargaan.
Apa faktor tadi yang membuat syuting di Indonesia lebih nyaman?
Iya, karena kita disini bisa diskusi sama sutradara, bisa kasih masukan dan kadang jadi kayak temen aja sama sutradara atau yang lainnya. Ya mungkin Hollywood memang unggul dari segi dana dan teknologi, tapi kita punya keunggulan lain, suasana di sini lebih kekeluargaan.
Mengundang Pemain Fast and Furious
Cerita film Surat Kecil untuk Tuhan sepertinya sangat berkesan bagi Joe Taslim. Karena itu, ia sampai berkeinginan mengundang Vin Diesel dan pemain Fast and Furious lainnya untuk menyaksikan film terbarunya ini. Apa yang membuat Joe sangat tertarik dengan cerita film SKUT?
Apa yang menarik dari Surat Kecil untuk Tuhan?
Ceirtanya menarik dan struktur skripnya kuat. Dari beberapa halaman saja saya tahu ini harus saya ambil, karena ceritanya kuat. Cerita film ini kombinasi dari film yang menarik dan pesan yang bagus. Cerita tentang anak-anak jalanan yang banyak terjadi di sekitar kita, supaya kita lebih aware terhadap nasib anak jalanan, ini alasan personal saya.
Bagaimana dengan karakter Martin yang Anda mainkan?
Saya jatuh cinta sama karakter yang saya mainkan. Dia karakter yang menarik seperti saya katakan tadi. Dan saya kasih sedikit bocoran, akan ada surprise dari karaktr Martin di akhir film.
Apa adegan paling berkesan di Surat Kecil untuk Tuhan?
Adegan yang nggak terlupakan dan berkesan pastinya ada. Wah tapi itu adegan-adegan krusial yang belum bisa saya ceritakan, hahaha. Sebenarnya dari sejak awal ada beberapa yang berkesan karena ceritanya sedih dan bikin haru jadi banyak momen yang berkesan.
Bagaimana mendalami dan menjalani adegan sedih, apa yang Anda bayangkan?
Yang bikin kita bisa sedih, tetap ceritanya. Kalau ceritanya sudah sedih ya kita bisa lebih mudah menyatu sama peran kita. Dari awal syuting kita sebagai aktor harus masuk ke dalam cerita film. Sebelum syuting setidaknya 60 persen kita sudah ada modal buat peran kita. Lalu ditambah pengarahan dari sutradara, reading dan lawan main, kita bisa 100 persen pas mulai syuting.
Sulitkah menjalani adegan sedih?
Iya itu tadi, kalau ceritanya sudah mendukung kita sebagai pemain rasanya nggak terlalu kesulitan. Saya sendiri membayangkan bagaimana kalau anak-anak saya jadi anak jalanan dan harus berjuang keras demi bisa bertahan hidup di jalanan. Membayangkan itu saja sudah membuat saya sedih dan saya rasa banyak penonton yang nanti akan merasakan kesedihan seperti itu.
Benarkah Anda mengundang Vin Diesel untuk menyaksikan film Surat Kecil untuk Tuhan?
Iya, seperti saya bilang tadi film ini punya pesan yang bagus banget dan sayang buat dilewatkan. Makanya saya ingin mengundang Vin Diesel dan pemain Fast and Furious lainnya yang pernah satu film dengan saya buat datang di premier Surat Kecil untuk Tuhan. Keinginan saya ternyata didukung sama Falcon Pictures dan mereka sudah mengirimkan undangan resmi buat Vin Diesel, Dwayne Johnson dan pemain-pemain lainnya.
Anda yakin mereka akan datang?
Ya kita tahu dan saya juga tahu mereka itu aktor profesional dan punya jadwal yang sangat padat, Jadwal mereka pasti sudah penuh, tapi yang penting kita sudah berusaha buat mengundang mereka. Sekarang tinggal tunggu jawaban saja, mudah-mudahan bisa ada yang datang di tengah jadwal mereka yang begitu padat dan sibuk.
Ada harapan khusus untuk film ini?
Saya berharap penonton bisa terpengaruh dan jadi lebih peduli pada nasib anak jalanan, terutama bagaimana penderitaan mereka. Ini film yang baik dan punya pesan yang baik, khususnya buat anak-anak.
Apa yang membuat film ini pas ditonton di momen liburan Lebaran?
Film ini menurut saya memang pas tayang di momen lebaran karena sangat penting terutama bagi keluarga, membuat mereka bisa bersyukur dan menginspirasi. Ya buat mendekatkan keluarga juga. Intinya, bahwa keluarga itu kekayaan yang kita punya. Mudah-mudahan penonton di Indonesia bisa menonton beramai-ramai film ini mulai 25 Juni nanti.
Bermain di Surat Kecil untuk Tuhan yang bergenre drama menambah ‘kekayaan’ akting seorang Joe Taslim. Dengan mengambil peran yang berbeda, Joe bisa dibilang sudah selangkah lebih maju dan mulai sedikit menghilangkan cap sebagai aktor laga. Tentu kita menunggu kiprah Joe berikutnya, baik di Indonesia, di Hollywood maupun di negara lainnya.