3 Mitos Soal Uang yang Bikin Kamu Terjebak

Karla Farhana diperbarui 11 Jun 2017, 16:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Belajar mengatur uang nggak cuma dari para pakar. Atau, kamu harus menyewa penasihat keuangan pribadi. Tapi, kamu punya banyak sumber untuk mengetahui cara mengatur keuangan yang baik. Tapi, sayangnya, banyak cewek yang terjebak dan memercayai mitos-mitos seputar keuangan. 

Akibatnya, apa yang kamu lihat, dengar, dan juga baca, belum tentu benar. Alih-alih memiliki keuangan yang sehat, kamu malah bakal terjerumus ke dalam jurang utang, serta masalah keuangan lainnya. 

Tapi kamu nggak usah khawatir lagi. Soalnya, The List memiliki solusi buat kamu. Supaya kamu nggak lagi terjebak dan salah jalan, ini beberapa mitos soal uang yang nggak boleh kamu percaya lagi. 

1. Banyak cewek yang langsung tergiur dengan cicilan murah. Mereka percaya, semakin cicilan itu murah, semakin sedikit uang yang mereka keluarkan. Padahal, belum tentu. Ketika kamu memutuskan untuk membayar sebuah barang atau jasa dengan kredit atau cicilan, jumlah cicilan yang sedikit biasanya cenderung memiliki masa cicilan panjang.

Misalnya, kalau kamu cicil selama 6 bulan, kamu harus bayar Rp5 juta per bulan. Tapi, kalau kamu cicil selama 12 bulan, kamu cuma bayar Rp2,8 juta. Kelihatannya memang cicilan lebih ringan. Tapi, coba kamu akumulasikan, berapa jumlah seluruhnya yang kamu bayar, sampai masa cicilan habis! Tentunya, yang cicilan selama 12 bulan lebih besar dari pada yang 6 bulan.

2. Tobat dan tak ingin punya utang lagi itu bagus. Tapi, banyak orang yang percaya dengan mitos, fokus bayar utang hingga semua utang lunas. Padahal, kondisi keuangan mereka mepet. Kalau cuma fokus dengan utang, The List menulis, kamu nggak bisa menabung. Sementara, tabungan juga penting. 

Jadi, solusinya memang agak bikin ngos-ngosan, karena keduanya harus kamu jalani. Kamu harus pintar-pintar mengelola uang. Utang harus tetap kamu bayar di atas batas minimal. Tapi, sisihkan sekitar 30 persen untuk ditabung. Nah, kalau kurang, sebaiknya kamu meningkatkan pendapatanmu, dengan mencari pekerjaan sambilan atau pemasukan uang tambahan. 

3. Kamu harus punya pendapatan yang tinggi untuk menjadi orang kaya? Siapa yang bilang? Kamu pernah mendengar, nggak, semuanya itu tergantung dengan seberapa banyak uang yang kamu simpan dan tanam, bukan seberapa banyak kamu menghasilkan uang. Jadi, kalau jumlah pendapatanmu besar, tapi kamu tetap saja buang-buang uang, sepertinya kamu nggak bakal kaya. Tapi, meskipun jumlah pendapatanmu nggak banyak tapi kamu selalu menabung dan berinvestasi, dalam jangka waktu 30 tahun, kamu akan punya uang yang cukup untuk menikmati hari tua. 

 

What's On Fimela