Fimela.com, Jakarta Akan berada jauh dari rumah, hendak menjejak di jalan-jalan yang bahkan atmosfernya saja sudah asing, wajar bila traveling juga berupa izin dari mereka yang ditinggalkan bermil-mil. Celakanya, kamu mungkin juga setuju kalau ini bukanlah hal yang didapat dengan mudah.
Sesekali, harus ada perdebatan di antaranya, waktu lain malah berujung dengan tak bisa pergi hanya karena tak mengantungi izin. Punya peran penting, kamu mungkin salah satu yang kerap diterpa dilema jika berbicara tentang izin traveling. Seperti banyak perihal, soal ini pun mestinya kamu punya trik untuk menghadapinya.
Susah-susah-gampang sebenarnya, tergantung pada pembawaanmu saat mengutarakan ingin pergi ke suatu tempat. Kalau kamu tak ingin (lagi) tersandung izin dan tak bisa pergi ke tempat yang sudah diidamkan sedari lama, maka tak ada salahnya menyimak sederet tips menurut Claudia Kaunang sebagaimana dimuat di bukunya 101 Travel Tips & Stories.
Diskusi. Langkah paling penting dan sederhana untuk dilakukan. Pastikan kamu mengutarakan niat traveling secara baik-baik. Beritahukan ke mana kamu hendak pergi dan kalau ada, dengan siapa perginya. Kalau ada ketidaksetujuan di sana, maka kalian bisa mencari solusi bersama.
Di samping itu, kamu juga bisa memperkuat argumen dengan meyakinkan mereka kalau pergi dengan uang sendiri. Tak menyusahkan siapapun. Kalau perlu, jabarkan berapa biaya perjalanan yang dibutuhkan untuk pergi ke sana.
What's On Fimela
powered by
Jaminan
Memberi jaminan. Maksudnya, beri jaminan kalau kamu sudah dilakukan tanpa ada satu pun yang terbengkalai. Misal kalau sekolah, waktu pergimu tak mengganggu aktivitas yang mesti dilakukan. Biasanya, musim liburan adalah waktu terbaik untuk traveling.
Jika sudah bekerja, beritahu juga pada mereka, entah orangtua atau pacar, kalau kamu sudah mendapat izin dari perusahaan dan tak meninggalkan masalah yang mesti diselesaikan. Bisa juga dengan membuat perjanjian. Misal, harus memberitahu nomor penerbangan, alamat tempat menginap, share itinerary, dan menelepon di jam-jam yang telah disepakati.
Sabar. Setelah melakukan diskusi panjang dan bernegosiasi sana-sini, tapi izin belum juga didapatkan, maka kamu harus sabar. Jangan marah berkepanjangan karena itu berpengaruh pada usaha pengajuan izin selanjutnya.
Ketimbang misuh, sebaiknya kamu lebih dulu mengajak mereka traveling bersama. Sambil jalan, kamu bisa memberi pengertian dan menyamakan makna traveling. Dengan begitu, bukan tak mungkin perjalananmu selanjutnya memperoleh izin.