Fimela.com, Jakarta Jangan cemas, apalagi sampai urung traveling, lantaran harus menjalani ibadah puasa. Tak mengorbankan perjalanan yang berisi pengalaman-pengalaman menarik, pun tanpa meninggalkan kewajiban berpuasa, keduanya bisa berjalan dengan begitu selaras.
Kamu tengah berniat melakoni perjalanan sambil menjalankan ibadah puasa? Maka berbagai penyesuaian sudah semestinya diterapkan agar tak saling mengganggu satu dengan yang lain. Di samping itu, di saat bersamaan, kamu juga harus menjauhkan diri dari sejumlah kesalahan yang biasanya dilakukan mereka yang traveling sambil puasa.
Dengan mengetahui poin-poin ini, kamu tak hanya fokus ke sederet persiapan, namun juga menjauhkan diri dari deretan kesalahan yang sangat mungkin mengganggu perjalanan. Sebagai tindakan antisipasi dan supaya kamu menaruh atensi lebih, ulasan berikut sebaiknya disimak dengan cermat. Jadi, inilah kesalahan yang biasa dilakukan saat traveling sambil puasa.
Pengaturan agenda perjalanan. Puasa tak seyogianya membuat agenda perjalanan jadi tak seru. Meski mungkin tak bisa melakukan terlalu banyak aktivitas luar ruang, namun alternatif kegiatan yang pilih juga tak jarang malah membosankan.
Selain pemilihan aktivitas, pengaturan waktu melaksanakannya juga sering kali keliru. Jangan jadikan malam sebagai satu-satunya waktu untuk menjelajah kota. Cobalah berjalan-jalan di waktu sore sambil menunggu waktu berbuka puasa, misalnya.
What's On Fimela
powered by
Berpuasa di Pesawat Terbang
Waktu berbuka puasa ketika melakoni perjalanan udara. Poin ini mungkin jadi salah satu hal yang banyak ditanyakan pelancong. Karena saking populer, terdapat sejumlah jawaban kurang tepat yang terlanjur merebak.
Tak ada hubungan dengan tempat asal maupun tujuan, kamu dikatakan boleh membatalkan puasa saat matahari terbenam di titikmu berada kala itu. Tapi kalau naik maskapai macam Qatar Airways, waktu berbuka nantinya akan diumumkan awak pesawat terbang.
Makan sembarangan. Tak saat traveling sambil berpuasa saja, makan sembarangan adalah satu kesalahan yang banyak dilakukan pelancong pada umumnya. Namun karena asupan saat sahur dan berbuka sangat penting, maka hal ini kiranya harus lebih diperhatikan.
Keinginan untuk mencoba makanan lokal kian menggebu. Tapi, jangan dipaksakan kalau kamu memang tak cocok. Atur asupan sedemikian rupa agar tubuh tetap berada di kondisi paling fit. Kalau perlu, masaklah makananmu sendiri dalam beberapa kesempatan. Dengan begitu, traveling dan puasa tetap bisa berjalan harmonis.