Fimela.com, Jakarta Kurang tidur memang berbahaya untuk tubuh. Saat kurang tidur, maka tubuh tak bisa maksimal dalam memperbaiki tubuh dan membangun kembali otot. Lantas, apa hubungannya kurang tidur dengan berat badan yang bertambah?
Dilansir dari The List, Dr Chernyak mengatakan bahwa orang-orang yang mengalami insomnia dalam jangka waktu panjang atau kurang tidur dalam kurun waktu yang lama miliki risiko yang tinggi terkena obesitas. Hal itu berpengaruh pada nafsu makan.
Tubuhmu akan meminta makanan lebih meski tidak merasa lapar. Apalagi ketika kamu memilih makanan yang nggak sehat seperti nasi goreng yang seringkali lewat di depan rumah atau ayam bakar langganan yang sambalnya menggiurkan. Jika demikian, mari ucapkan selamat datang untuk jarum timbangan yang miring ke kanan!
Bukan hanya bikin gemuk, kurang tidur membuat tubuhmu kesulitan untuk kembali ke bentuk semula. Banyak orang yang kurang tidur tak dapat menurunkan berat badan mereka meski sudah membatasi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.
The List menuliskan bahwa kurang tidur bisa memperlambat penurunan lemak sebesar 55 persen. Sebuah studi mengatakan bahwa orang yang mengonsumsi kalori yang sama namun tidur cukup lebih mudah menurunkan berat badan ketimbang mereka yang tidak miliki banyak waktu untuk tidur.
Bukan hanya bikin obesitas, ada hal lain yang bisa terjadi pada tubuh. Dr. Chernyak memperingatkan bahwa orang yang tidur sebentar miliki risiko yang lebih tinggi terserang diabetes. Salah satu alasannya adalah karena saat tubuh merasa lelah, kamu biasanya akan makan lebih banyak untuk mendapatkan energi. Terkadang, kamu memilih makanan yang salah seperti junk food untuk memenuhinya.
Dan percayalah girls, beauty sleep alias tidur cantik itu ada. Kurang tidur bukan hanya bikin gemuk dan diabetes, namun juga miliki efek pada kulit. Kulit kusam dan kantung mata yang membesar bukanlah hal yang indah diperlihatkan. Jadi, masih ingin begadang hari ini?