Fimela.com, Jakarta Sebagai aktris muda, Amanda Rawles memang membutuhkan banyak pengalaman dalam kariernya. Karena itu ia pun akhirnya menerima tawaran bermain film horor berjudul Jailangkung. Bagi Amanda, film Jailangkung bukan seperti film bertema horor murahan yang sekedar memamerkan darah dan hantu. Bermain di film horor, bertolak belakang dengan kehidupan dirinya yang ternyata seorang penakut.
***
Bermain di film horor, bagi Amanda Rawles merupakan pengalaman yang menyenangkan. Sebab, selama ini ia selalu mendapatkan peran-peran di film bertema drama. Semangatnya semakin menjadi, manakala ia kembali diduetkan dengan Jefri Nichol. Sebelumnya Amanda Rawles sempat berakting bersama Jefri di film Dear Nathan.
Para penggemar mereka pun banyak yang menjodohkan Amanda dan Jefri di media sosial. Netizen sepakat, Amanda dan Jefri adalah pasangan yang cocok, di dalam dan di luar film. Amanda hanya tersenyum mengetahui ia dijodohkan dengan Jefri oleh para penggemar.
Dijodohkan dengan Jefri Nichol, membuat Amanda Rawles senang. Bukan lantaran ia memiliki hati dengan lawan mainnya itu, melainkan gadis berusia 16 tahun itu merasa berhasil berakting dengan Jefri, sehingga membuat para penggemar mereka merasa Amanda dan Jefri adalah pasangan yang cocok.
"Kalau masalah yang cocok-cocokan itu, mereka baper dengan film sebelumnya. Berarti kita berhasil memerankan peran kita, secara profesional. Hubungan kita di luar itu, juga profesional saja. Senang juga tahu orang pada baper, berarti kita berhasil. Ini berarti untuk kedepannya, bekerjasma dengan Nichol akan lebih mudah lagi, ya begitu sih," ujar Amanda Rawles saat berbincang dengan Bintang.com belum lama ini.
Lantas, bagaimana pengalaman Amanda Rawles berakting di film Jailangkung? Benarkah ia diganggu makhluk halus saat syuting maupun di luar syuting? Simak penuturannya dalam sesi wawancara eksklusif berikut ini.
Cerita Amanda Digangu Mahluk Astral
Amanda Rawles sebenarnya adalah sosok yang penakut. Ia mengisahkan, sejak kecil memang percaya dengan hal-hal yang berbau mistis. Karena itu bermain di film bergenre horor seperti Jailangkung, merupakan pengalaman yang tak bisa dilupakan.
Apa peran kamu di film Jailangkung ini?
Peran aku di film Jailangkung ini sebagai Bella anak kedua dari tiga bersaudara, dari ayah bernama Ferdy yang dimainkan Lukman Sardi dan ibu bernama Sarah yang diperankan Wulan Guritno.
Karakter kamu seperti apa?
Karakter Bella itu anak yang independen, mandiri, personality-nya cenderung dewasa menyikapi masalah. Dia itu mahasiswi dan di sini karakter Bella sangat bertolak belakang dengan kakaknya yang bernama Angel. Kakaknya itu emosional dan segala sesuatunya dibawa serius, sementara Bella orangnya santai.
Ada perbedaan karakter di film Jailangkung dengan keseharian kamu?
Kalau persamaannya, sama-sama slow, nggak dibawa pusing atau ribet kalau ada masalah. Perbedaannya, kalau Bella pemberani sementara aku nggak sebegitu pemberani. Bella juga manja sama papanya, sementara aku sama mama.
Ini film horor pertama kamu?
Ya, pertama kalinya main di film horor, awalnya aku deg-degan mikir-mikir dulu, nggak main langsung terma. Tanya ke produsernya. Kata produsernya ini ceritanya tentang family base story, bukan horor yang vulgar. Ini lebih ada cerita keluarganya.
Sempat takut?
Aku pertama takut karena nyangka kalau syuting horor itu banyak digangguin. Kalau cerita dari pengalaman-pengalaman artis yang syuting horor sih begitu. Aku kan orangnya penakut banget. Aku tidur sendirian saja lampu dimatiin nggak berani. Mangkanya pas syuting aku tanya-tanya, aman nggak tempatnya, jelangkungnya hidup beneran nggak. Sempat parno sih dan beberapa hal aku pertimbangkan dulu sebelum mulai syuting. Tapi pas jalani ini, merupakan pengalaman terbaik, beda banget cara kerjanya dengan drama. Lebih rileks dan banyak improvisasi. Terus aktingnya lebih open nggak terpaku dengan script, lebih enak sih.
Tapi punya cerita menakutkan dong?
Ada banyak sih, tapi banyaknya bukan terjadi langsung sama aku. Mungkin salah satunya waktu syuting di rumah sakit, seram banget karena rumah sakit baru. Ceritanya aku kejar-kejaran dengan hantu kecil yang ada di film ini di tangga darurat dan gelap. Terus penjaganya tanya ke produser, apakah sudah survei, kok tahu hantu yang ada di sini seperti itu penampakannya. Sering banget orang yang syuting diusilin kalau masuk lift dibawa ke lantai G, tempat kamar mayat. Aku sih pernah syuting di lift sendiri, ya baca-baca terus deh.
Emang pernah melihat mahluk halus?
Alhamdulillah kalau melihat nggak. Tapi pernah kejadiannya aku pas di rumah, habis press jungkit, kan di sana ngomongin horor melulu di film Jailangkung ini. Malamnya aku mimpi buruk, tentang jelangkungnya di lokasi syuting pula dan aku sempat sesak napas. Sorenya aku setel teaser Jailangkung di hape bareng keluarga. Aku bilang jangan berisik nonton ini pasti seram dan kalau bisa lampunya dimatiin. Baru aku play tiba-tiba lampu mati. Aku pikir dimatiin siapa gitu, ternyata memang mati lampu, pas banget. Kok seram banget ya, parno juga sih, hahaha.
Kamu percaya dengan hal ghaib?
Dari kecil aku sudah percaya dengan hal gaib, mangkanya aku parnoan. Setiap syuting bukan hanya di film Jailangkung tapi di lokasi syuting lain juga yang jarang ditempati pasti parno. Eh, kayak ada yang ngikutin kita, eh kayaknya ada yang lewat deh. Aku parnoan dan percaya dengan hal mistis karena pasti itu ada, disebutnya jin kan ya. Tapi selama mereka nggak ganggu kita, it's oke.
Kalau mengalami kejadian itu, apa yang kamu lakukan?
Aku biasanya baca doa. Tapi aku pernah sempat merasa diusilin akhirnya aku jongkok dan teriak lalu nangis, manggil mami, meram terus. Mungkin hantunya cowok atau cewek kali ya, jadi cemburu sama aku, hahaha.
Santai Dijodohkan dengan Jefri Nichol
Bukan pertama kalinya Amanda Rawles berakting dengan Jefri Nichol. Keduanya pernah berakting di film Dear Nathan. Amanda tentu sudah tahu karakter lawan mainnya. Namun bagaimana komentar Amanda, ia dijodohkan penggemarnya dengan Jefri Nichol?
Ini kali keberapa bareng dengan Jefri Nichol?
Ini yang ketiga kalinya dengan Jefri Nichol. Jadi lebih gampang membangun chemistry. Menurut aku, dia itu orangnya cepat mendalami karakter dan dia juga orangnya open kalau mau sharing tentang karakter dan scene. Enak banget diajak kolaborasi.
Banyak penggemar yang jodohkan kalian berdua, komentarnya?
Kalau masalah yang cocok-cocokan itu, mereka baper dengan film sebelumnya. Berarti kita berhasil memerankan peran kita, secara profesional. Hubungan kita di luar itu, juga profesional saja. Senang juga tahu orang pada baper, berarti kita berhasil. Ini berarti untuk kedepannya, bekerjasma dengan Nichol akan lebih mudah lagi, ya begitu sih.
Jefri tipe cowok idaman kamu?
Kalau dari aku pribadi sih, jujur idaman aku tuh cowok yang ada di luar dunia perfilman. Mungkin pelajar yang memang someone who..., intinya bukan dari perfilman deh, hahaha.
Tapi menurut kamu Jefri itu bagaimana?
Mungkin ada beberapa hal yang bikin aku interested sama dia. Tapi ada beberapa juga yang memang dia itu bukan tipe aku. Ada beberapa hal sih yang aku kagumi dari dia. Dia itu orangnya independen, totalitas dalam berakting. Dan dia juga berusaha untuk membuat chemistry dengan lawan main, jadi kerjasamanya enak.
Sebelum main film ini, kamu dan Jefri Nichol lihat referensi bagaimana?
Kalau aku sukan nonton film horor dan riset. Sebelum syuting dan pas syuting aku sama Nichol suka nonton berdua film horor, nonton filmnya Mas Rizal Mantovani, pengin lihat ciri khasnya dia apa. Juga melihat referensi variasi ekspresi ketakutan. Karena ketakutan itu bukan hanya satu ekspresi doang. Ada ketakutan seram, kaget dan yang cuma merasakan penampakan doang. Banyak yang kita ekslpore dari ekspresi ketakutan.
Ehm, jadi ketagihan dong main film horor?
Tergantung cerita. Mungkin tergantung pemainnya juga siapa. Kalau segi fun-nya aku suka, kalau cerita aku harus milih ya, kan ada tipikal film horor yang sadis, berdarah-darah. Tapi kalau aku jadi setannya ya nggak mau.
Katanya berakting di film horor lebih menguras tenaga?
Awal sebelum syuting aku dikasih tahu sama produser, supaya banyak nge-gym atau olahraga karena ekstrim banget. Memang benar aku pas syuting bolak balik turun tangga di rumah besar, ada kali 10 kali. Ini lebih capek dari nge-gym. Lalu ekspresi ketakutan yang lebih melelahkan lagi kayaknya mau pingsan, capek dan butuh fisik yang kuat. Karena aku suka nge-gym jadi terbantu. Fisik harus kuat banget.
Berakting di film horor, kamu mau keluar dari zona nyaman?
Kalau menurut aku sih karena tahun ini film aku ada beberapa keluar. Aku penginnya ada yang beda supaya orang nggak bosan. Kebetulan di film ini aku sama Jefri Nichol berakting di genre yang berbeda, nggak sama. Aku pengin orang juga suka dengan couple kita, tapi dengan cara yang berbeda, ya dengan berakting di film horor ini. Ini juga pengalaman berharga yang bisa aku pakai di film berikutnya.
Muda, cantik dan berbakat merupakan potret dari sosok Amanda Rawles. Selagi usia masih menunjang untuk bereksplorasi, Amanda menangkap sinya itu dan ingin berusaha menjadikan setiap langkah dan keputusannya sebagai pengalaman berharga bagi kariernya di industri hiburan Tanah Air. Sukses terus ya Amanda.