Fimela.com, Jakarta Memang banyak, begitu banyak, perihal yang bisa diulas terkait traveling, namun biaya? Poin ini kiranya jadi salah satu faktor krusial yang mustahil terlewat ketika berbicara soal perjalanan, bahkan saat masih di tahap perencanaan.
Jadi, berapa sih biaya yang diperlukan seseorang untuk jalan-jalan? Terdengar mudah, tapi pertanyaan tersebut sebenarnya menipu. Pasalnya, tiap orang punya pengeluaran berbeda yang disesuaikan dengan gaya traveling-nya. Perbedaan tersebut terjadi karena tiap orang punya keinginan dan prioritas unik dalam melakukan perjalanan.
Misal, ada orang yang cukup hanya dengan SGD30 per hari, tetapi tak sedikit juga yang merasa tak cukup dengan SGD300 per hari. Semua itu tergantung jenis penginapan, transportasi, susunan agenda, dan makan-minum yang dipilih. Untuk menjawab permasalahan terkait biaya perjalanan, Claudia Kaunang dalam buku 101 Travel Tips & Stories membaginya menjadi tiga.
Biaya transportasi. Klasifikasi ini termasuk biaya yang kamu habiskan dari tempat asal ke destinasi tujuan, hingga pulang lagi ke rumah. Kalau membutuhkan pesawat terbang, maka tiket pesawat adalah biaya transportasi yang mesti diperhitungkan.
Tapi kalau kamu bisa mencapainya dengan kereta api atau bus, maka tiket kereta api atau buslah yang masuk dalam kategori biaya transportasi dalam perjalanan kali ini. Harus punya trik dalam hal ini. Misal, kalau dengan mengombinasikan sejumlah transportasi lebih murah ketimbang melakoni penerbangan langsung, mengapa juga tak dilakukan?
What's On Fimela
powered by
Kalkulasi Biaya Hidup
Biaya hidup. Pengeluaran yang satu ini meliputi biaya penginapan, masuk sejumlah lokasi wisata yang diinginkan, transportasi lokal maupun antar kota, serta biaya makan-minum selama menuntaskan agenda.
Besarnya biaya hidup bergantung pada berapa lama kamu akan melakoni perjalanan, juga kondisi negara atau kota yang hendak disambangi. Contoh, Yogyakarta punya biaya makan-minum lebih murah dari Jakarta yang semisal jadi tempat tinggalmu. Perbedaan itu jadi bisa membuatmu lebih berhemat di jenis pengeluaran tersebut.
Biaya belanja dan oleh-oleh. Kalau yang ke-3 ini sifatnya lebih fleksibel, lantaran tak semua pelancong mengalokasikan dana untuk belanja dan berburu oleh-oleh. Tapi kalau kamu merasa perlu, tak ada salahnya menyiapkan jenis pengeluaran ini.
Buat daftar dan displinlah pada daftar itu agar pengeluaran jadi tak membengkak lalu menyusahkanmu setelahnya. Kalau hasrat mau berbelanja membuncah, coba ingat masih banyak tempat eksotis yang ingin disambangi, terdapat sederet sudut yang belum dicoret dari daftar destinasi traveling impianmu.