Mengingat Sejarah Lahirnya Pancasila

fitriandiani diperbarui 23 Okt 2020, 17:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Konsep dan rumusan awal Pancasila pertama kali diungkapkan Bung Karno dalam pidatonya di sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945, sebagai dasar negara Indonesia. Sidang tersebut diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6, Jakarta, dan kini dikenal sebagai Gedung Pancasila.

Sebenarnya pembahasan tersebut dimulai sejak 29 Mei. Pada tanggal tersebut, muncul pula sebuah gagasan menganai dasar negara dari Muhammad Yamin, yakni; Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Namun masih mengalami kebuntuan sampai akhirnya Bung Karno mendapat giliran berpidato di tanggal 1 Juni.

Dikutip dari situs wikipedia, dalam pidato tersebut Bung Karno mengatakan; "Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi."

Pidato yang diberi judul Lahirnya Pancasila itu tidak dipersiapkan secara tertulis, namun diterima secara aklamasi (baca: pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat dan sebagainya terhadap suatu usul tanpa melalui pemungutan suara) oleh para peserta sidang BPUPKI. Rumusan Pancasila yang dikemukakan Bung Karno akhirnya dijadikan pedoman dalam perumusan Undang-Undang Dasar.

Pada 1 Juni 2016, Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, sekaligus menetapkannya sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017.

Lalu, kenapa harus Pancasila? Kenapa Pancasila yang dipilih sebagai dasar kenegaraan, dasar kehidupan bernegara, serta ideologi bangsa? Kenapa tidak yang lain?

Alangkah banyak agama di sini. Alangkah banyak aliran-aliran di sini. Alangkah banyak macam golongan di sini. Alangkah banyak suku di sini. Bagaimana mempersatukan aliran-aliran, suku-suku, agama-agama, dan lain-lain sebagainya itu jika tidak diberikan satu dasar yang mereka bersama-sama bisa berpijak di atasnya? Dan itulah saudara-saudara, Pancasila.

Alangkah baiknya jika kita memahami apa yang menjadi pemikiran para negarawan saat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, agar kita senantiasa ingat kenapa kita harus tetap menjunjungnya tinggi-tinggi, terlebih saat situasi di Indonesia sedang seperti sekarang ini. Selamat Hari Lahir Pancasila, Indonesia!

Pidato Bung Karno tentang mengapa Pancasila terpilih menjadi dasar negara Indonesia:

Kredit video: tercantum.