Fimela.com, Jakarta Tidak pernah ada batasan ketika berbicara cita-cita. Semua angan kan menjadi nyata saat kita mampu untuk memberinya makna dengan terus berusaha. Seperti Fildan yang tidak pernah menyangka dapat menyandang gelar sebagai jawara di kompetisi menyanyi dangdut yang diadakan Indosiar, D'Academy 4.
***
Pria asal Bau Bau ini memang memilik ketertarikan kepada musik bahkan jauh sebelum mencicipi bangku sekolah. Dibesarkan dari latar belakang keluarga pecinta musik, membuat Fildan kian getol untuk mempelajari berbagai jenis instrumen.
Kemauan yang kuat untuk mendalami bidang yang begitu ia cintai, nyatanya berhasil mengasah musikalitas Fildan. Tidak hanya bermain instrumen, ia juga mampu mengeksplorasi olah vokal dengan sentuhan sederet genre, mulai dari dangdut, jazz, rock, hingga blues.
Sempat tergabung dalam sebuah band, tidak membuat Fildan lupa akan dangdut. Namun, ia kerap menjadi bahan bully karena dapat melantunkan cengkok dangdut dengan baik.
"Kalau nyanyi dangdut kebanyakan di bully sama teman-teman khususnya yang pemain band. Kadang saya beranikan diri, mereka sampai bully saya, Fildan jadi feeling dangdut, hanya bercanda saja. Pas sudah di sini ada yang komen di social media, dulu dijadikan bahan bully sekarang jadi berkah," ungkap Fildan ketika bertandang ke kantor Bintang.com, di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017).
Candaan teman-teman kala itu tentang Fildan yang jago menyanyi dangdut, ternyata kini malah mendatangkan rezeki. Melalui perjalanan yang cukup panjang, mulai dari serangkaian audisi yang melelahkan, merasakan sengitnya kompetisi, hingga perjuangan keras Fildan berbuah manis dengan menyabet juara satu di D'Academy 4.
Fildan berbagi kisah tentang lika-liku yang ia hadapi di D'Academy 4, pernah menjadi bahan bully teman-teman, kecintaan kepada dangdut, hingga harapannya ke depan untuk karier bermusik. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Fildan lewat rangkuman berikut ini.
What's On Fimela
powered by
Momen di D'Academy 4
Fildan tidak pernah menyangka jika musikalitas yang ia miliki akan membawa langkahnya ke gerbang kesuksesan. Pria asal Bau Bau ini pun bersyukur melalui ajang D'Academy 4 telah mewujudkan cita-citanya.
Bagaimana perasaanya menjadi juara pertama D'Academy 4?
Perasaannya campur aduk, deg-degan nggak nyangka karena perjuangan dari 35 besar sampai grand final itu saingannya sangat luar biasa dan saingan Fildan itu memiliki karakter-karakter yang berbeda-beda. Pas dinobatkan menjadi juara satu sempat blank juga.
Bisa diceritakan perjuangannya seperti apa?
Perjuangan dari audisi special hunt di Bau Bau dan cuma Fildan yang lolos terus berangkat ke Makassar langsung penjurian artis di sana ketemu langsung juri artis dan Alhamdulillah dapat golden ticket. Jadi yang dapat golden ticket di Makassar itu 15 orang tapi yang ditelepon Indosiar cuma 4 orang termasuk Putri.
Tanggapan Fildan tentang kemenangan yang diraih?
Bersyukur, selalu bersyukur karena semua ini berkat doa dan dukungan keluarga dan khususnya fans-fans saya yang sudah mendoakan dan mendukung saya yang ada di Indonesia dan di luar negeri juga. Yang ada di Hong Kong, Taiwan, Malaysia.
Pelajaran apa saja yang didapat di D'Academy 4?
Pelajaran yang saya ambil waktu di karantina banyak sih, yang paling penting itu attitude, selalu rendah hati, belajar public speaking juga dan Alhamdulillah saya kemarin memang kaku goyang, berkat Indosiar mereka mendidik saya Alhamdulillah bisa nge-dance sedikit-sedikit.
Apakah merasakan peningkatan dalam diri dari pembelajaran itu?
Alhamdulillah ada tapi belum tahap yang sempurna, masih banyak belajar lagi.
Bagaimana memaknai kemenangan di D'Academy 4?
Mungkin suatu anugerah buat saya, berkah juga karena cita-cita saya dari kecil jadi seorang musisi. Alhamdulillah berkat adanya D'Academy 4 ini cita-cita saya dan angan saya bisa tercapai di DA4.
Apa saja momen-momen tidak terlupakan?
Momen-momen yang tidak terlupakan itu selama di DA4 kebersamaan. Kebersamaan di DA4 itu seru banget. Pelan-pelan ada yang keluar sampai jadi 2 orang itu saya sama Putri itu bingung, sepi. Kalau latihan tinggal dua orang, biasanya ramai. Pelajaran awalnya saya nggak tahun goyang jadi tahu goyang, attitude juga mungkin sering bangun telat jadi diajarkan harus attitude bagus, ke studio satu jam sebelum acara.
Apakah merasa beban menjadi juara pertama?
Yang pasti beban karena untuk mempertahankan juara 1 itu sangat sulit karena di musik dangdut ini perempuan yang paling dominan jadi Fildan itu memikirkan gimana caranya supaya bisa bertahan.
Lagu apa yang paling sulit dibawakan saat kompetisi?
Lagunya Gerimis Melanda Hati, itu lagu dari Erie Suzan itu sulit, memang lagunya slow tapi alunan nadanya itu beda karena memang dinyanyikan perempuan jadi saya harus menyesuaikan dan lagu Kejora dari Lesti. Memang saya nggak biasa bawa lagu perempuan.
Dangdut, Bully, dan Rezeki
Meski mewarisi darah bermusik dari sang kakek dan ayah, namun Fildan mampu mengasah dan menggali musikalitasnya. Ia pun berbagi cerita mengenai musik, dangdut, dan sempat menjadi bahan bully teman-teman.
Sejak kapan suka dengan musik?
Dari sebelum sekolah, bapak pemain musik. Terus SD baru mulai belajar suling, gitar, keyboard sampai drum juga. Waktu main band sebelum nyanyi dangdut dari kelas 1 SMP sampai tamat SMA.
Kapan mulai menyukai dangdut?
Memang kalau dangdut itu memang sudah ada dasar. Kalau di rumah itu main dangdut sama bapak, kalau sudah di luar nge-band sama tema-teman.
Apa suka dukanya menyanyi dangdut?
Kalau nyanyi dangdut kebanyakan di bully sama teman-teman khususnya yang pemain band. Jadi memang teman-teman itu kalau pas dengar dangdut mereka nggak terlalu suka. Jadi kalau di band saya nyanyi dangdut itu jarang banget, paling kebanyakan di rumah.
Bagaimana menjaga fokus saat menyanyi sambil main alat musik?
Karena sudah biasa, saya memang dari kecil sudah biasa sambil nyanyi, tapi di DA4 ini beda karena aransemennya bukan yang original, saya selalu bawakan lagu yang ada paduan jazz, blues atau rock jadi memang sangat beda sekali, kalau original biasa-biasa saja tapi kalau sudah hard rock, jazz, blues, itu memang beda, penyesuaiannya agak lama. Alhamdulillah Fildan bisa melewatinya.
Apa arti dangdut di mata Fildan?
Dangdut bisa dibilang sudah menyatu dalam jiwa juga dan memang musik dangdut itu musik khas Indonesia dan saya memang nggak pernah kotak-kotakan musik, saya nggak memisahkan, saya suka semua.
Lagu kemenangan menjadi milik Fildan?
Sudah milik Fildan, karena lagu itu dinobatkan untuk juara satu dan Alhamdulillah sudah rekaman juga. Rilisnya belum tahu antara minggu depan atau dua minggu lagi.
Bagaimana perasaannya rekaman?
Kebetulan Fildan belum pernah rekaman di studio yang besar. Dulu rekamannya band tapi main gitar, nggak nyanyi dan deg-degan juga sih. Aransemennya itu rumit, beda sama yang kemarin, deg-degan belum pernah tapi nyaman musiknya bagus.
Bagaimana dengan dukungan keluarga?
Kalau untuk dukungan keluarga itu full buat saya dari orangtua, istri, anak, dan saudara-saudara saya, mereka mendukung dan mendoakan saya terus mencari dukungan juga di luar bahkan sampai di tahan kemenangan, mulai dari keluarga papa mama itu datang semua.
Apa harapan untuk karier ke depannya?
Harapan bisa bersaing di musik dangdut Indonesia, Insya Allah mudah-mudah Fildan bisa ciptakan lagu juga buat pribadi.
Perjuangan, kerja keras, dan ketekunan Fildan bermusik berbuah manis ketika dirinya keluar sebagai juara pertama ajang D'Academy 4. Dahulu, Fildan memang pernah di bully karena menyanyi dangdut, namun kini dangdut pula yang mengantarkan berkah dan rezeki dalam hidupnya. Sukses selalu, Fildan.