Di Bulan Ramadhan yang Baik, Lakukan Ini ke Ibu Setiap Hari, yuk!

fitriandiani diperbarui 30 Mei 2017, 14:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Ibu adalah seorang wanita yang mulia, kepadanya, kita semua harus hormat. Sebab ia adalah orang yang rela menukar nyawanya untuk memberikan kehidupan pada kita. Ia adalah orang yang rela menanggung beban dua kali lebih berat, demi bisa menjadi sandaran bagi anak-anaknya. Ibu seperti pelita yang menerangi kehidupan, ibu adalah nyawa di rumah.

Demikian besar peran ibu, seberapa sering kita menyadarinya? Apakah masih lebih sering dibanding mengabaikannya? Atau malah lebih sering mengabaikannya?

Peran ibu bagi kehidupan kita sangat dekat, terlalu dekat sampai kadang, itu semua luput dari mata kita. Menjadi sesuatu hal yang biasa ada dalam hidup kita sehari-hari sampai kita tak merasakan bedanya, sampai nanti ia pergi.

Apakah kita perlu menunggu ibu pergi untuk mengetahui perannya begitu berarti? Tentu tidak. Karena itu, bahagiakan ibu selagi ada. Ibu tak butuh hadiah mewah, tak butuh segala yang berbau materi, perhatian dan keberadaan anak-anaknya di dekat ia juga sudah cukup membuat hatinya hangat.

Setiap hari, mungkin kita selalu disibukkan dengan kegiatan sendiri-sendiri. Namun selagi ada momentum Ramadhan ini, coba berbuat sesuatu yang lebih untuk ibu, yuk.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Jangan Lewatkan Kesempatan Bahagiakan Ibu di Bulan Ramadhan!

Lebih perhatian. Kalau biasanya kamu bertemu dengan ibu sekadarnya, coba sekarang lebih 'hadir' untuknya. Sempatkan waktu untuk ngobrol berdua, mendengarkan ia bercerita, pergi shalat tarawih bersama juga mungkin bisa dicoba. Jangan lupa, ajak ibu untuk berbelanja kebutuhan memasak di rumah! Perempuan biasanya senang belanja, kalau dua orang perempuan belanja bersama pasti seru, tuh. Bisa jadi quality time untuk kamu dan ibu.

Perbanyak buka puasa di rumah ketimbang di luar, biar ibu tetap merasa dekat dengan anak-anaknya di bulan suci Ramadhan ini. Ajakan buka bersama alias bukber pasti mengalir deras setiap Ramadhan, dari teman ini, teman itu, perkumpulan sini, perkumpulan situ, banyak banget padahal waktu senggangmu pun mungkin tidak sebanyak itu. Nah, kalau memang waktu yang memungkinkan untuk buka puasa selain di kantor itu sedikit, sebaiknya kamu tetap lebih banyak buka puasa di rumah ketimbang di luar. Biar ibu merasa tetap dinomorsatukan. :)

Jangan cuma menikmati apa yang ia sajikan di meja makan menjelang buka dan sahur, tapi bantu ibu menyiapkannya. Misal; saat sahur. Ibu pasti adalah orang pertama yang bangun di rumah karena ingin menyiapkan santap sahur bagi keluarganya. Nah, tak ada salahnya kalau kamu bangun bersamaan dengan ibu. Jangan hanya menunggu selesai masak, bangun, makan, lalu tidur lagi. Bantu ibu memasak atau setidaknya temani bangun. Ibu berhak merasa dicinta untuk setiap makanan yang ia sajikan hangat-hangat bagi keluarganya.

Ketiga hal itu memang sangat sederhana, tapi dengan membiasakan diri melakukan itu ia bisa merasa lebih diperhatikan oleh anak-anaknya. Lebih jauh lagi, semoga kebiasaan ini tak hanya kita lakukan di bulan Ramadhan, tapi juga di bulan-bulan lain demi ibu tercinta.