Editor Says: Puasa dan Fenomena Bukber

Febriyani Frisca diperbarui 01 Jun 2017, 12:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Marhaban Ya Ramadan. Selamat datang bulan Ramadan yang selalu dinanti. Setidaknya buat saya hehe. Nggak terasa, hari ini puasa sudah memasuki hari ke-7. Itu artinya Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran akan jatuh 21 hari lagi. Yay! *masih lama woy!* Eh, btw THR cair tanggal berapa, ya? *ditimpuk*

***

Memasuki bulan Ramadan begini, umat Islam pastinya akan berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala. Salah satunya yakni dengan menyambung tali silaturahmi sama teman, keluarga, kerabat, hingga mantan pacar yang sempat terlupakan. Ups. Buka puasa bareng atau yang lebih famous dengan bukber pun jadi pilihan untuk mengisi pundi-pundi pahala di bulan puasa.

Bermaksud menyambung tali silaturahmi, bukber kini juga menjadi ajang reuni kelompok pertemanan yang sudah lama terpisahkan. Entah teman komunitas, kantor lama, kuliah, SMA, SMP, SD, tongkrongan, sampai teman yang dulunya pernah jadi pacar ehehehehe.

Yap! Di setiap kelompok pertemanan pasti akan ada satu penggerak yang mengadakan bukber. Mulai dari yang bikin grup chatting di WhatsApp sampai booking restoran buat bukber. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, luasnya pergaulan terkadang membuat kita nggak bisa mengikuti semua bukber yang ada dan diadakan di akhir pekan.

Di saat-saat begini, kemampuan membelah diri layaknya amoeba terkadang sangat ingin dimiliki untuk bisa tetap eksis di berbagai kelompok pertemanan. Apalagi kalau kelompok pertemanan itu sudah lama banget nggak kita jumpai orang-orangnya.

Apakah kamu salah satu orang yang punya masalah dengan jadwal bukber sama teman-teman? Kalau iya, maka kita sama. Namun, setelah saya pikir-pikir lagi, nggak mungkin juga saya menghadiri semua acara bukber yang ada. Ada beberapa pertimbangan yang membuat saya berpikir demikian meski saya bisa. Lantas, bagaimana menyiasati tuntutan bukber yang bertubi-tubi?

2 dari 2 halaman

Tips Bukber

Bukber mungkin bukan sebuah keharusan, namun, kehadiranmu dalam sebuah acara bukber bisa menyambung tali silaturahmi yang sempat terputus dengan teman-teman. Namun, jika banyak kelompok pertemanan yang mengadakan bukber, kamu pun nggak harus untuk mendatanginya semua jika kamu nggak bisa atau nggak berkenan. Ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum berjanji untuk datang untuk menyiasatinya. Berikut di antaranya.

1. Kalau nggak niat bukber, nggak usah nimbrung dari awal di grup. Biasanya, sebagai bagian dari perencanaan, akan ada grup obrolan di instant messenger. Di sana, bakal ada voting soal tempat yang mau dipilih buat bukber. Nah, kalau kamu nggak berminat atau nggak bisa datang ke acara bukber itu, sebaiknya nggak usah nimbrung, apalagi ikut voting. Nanti kamu malah dicap sebagai PHP.

2. Pilih bukber yang teman-temannya asyik tapi jarang kamu temui. Setiap grup pertemanan pasti kamu kenal semua, bukan? Tapi pasti nggak semua asyik dan cocok sama kamu. So, coba kamu datangi teman-teman yang seru tapi jarang banget kamu jumpai. Atau pilih salah satu juga boleh, hehehe.

3. Kalau bisa pilih tempat yang dekat sama masjid. Seringkali euforia bertemu orang-orang yang udah lama nggak kamu jumpai bikin lupa segalanya. Maunya ngobrol, ngobrol, dan ngobrol. Sampai pada akhirnya kamu lupa salat Maghrib dan absen salat Tarawih huhu. Jangan sampai begitu, ya. So, pilih tempat bukber yang dekat dengan masjid biar nggak mager alias malas gerak.

4. Pertimbangkan kondisi keuanganmu. Memutuskan untuk datang ke berbagai bukber itu pastinya kamu sudah bersedia untuk mengeluarkan uang lebih untuk membayar makanan yang harganya bervariasi. Berapapun harganya, pengeluaranmu akan lebih besar dari bulan-bulan biasanya. So, kalau kondisi keuanganmu nggak memungkinkan, lebih baik dipertimbangkan lagi. 

Salam,

Febriyani Frisca

 

Editor Kanal Unique