Petra Sihombing Curhat tentang Perceraian Orangtua

Regina Novanda diperbarui 29 Mei 2017, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Petra Sihombing mencurahkan isi hati tentang kehidupannya yang penuh liku dalam sebuah project teranyar. Di tulisannya, Petra menceritakan titik terendah dalam hidupnya, kala kedua orangtuanya memutuskan untuk bercerai.

"2 tahun belakangan adalah titik terendah dalam hidup gue. Orangtua gue cerai. Karier gue anjlok dan keuangan gue juga menipis. Hampir setiap hari gue merasa depressed. Cape iya. Kesel iya. Marah iya," tulis Petra dalam akun Instagram @proud.project.

Dari permasalahan kompleks yang dihadapinya, Petra seolah tak ingin terus terpuruk. Pelantun Mine ini pun mencoba untuk memaafkan keadaan agar luka akan perceraian tersebut sembuh.

"Tapi gue jadi belajar banget. Gue belajar untuk memaafkan. Memaafkan orang lain. Memaafkan diri sendiri. Ga gampang. Tapi satu hal yang gue sadari itu, dengan memaafkan, luka bisa disembuhkan," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, anak dari musisi Franky Sihombing ini juga menceritakan momen pahit saat sang mama mencoba untuk bunuh diri.

"Waktu itu, gue sama ade gue lagi ngerokok didepan kamar. Tiba-tiba nyokap ngirim WA, 'Thank you buat semuanya. Mama harus pergi...' Trus gue ke kamar dia, dan ternyata kamarnya dikunci. Akhirnya gue tendang pintunya dan gue lihat dia udah megang pil banyak banget. Nyokap gue hampir aja bunuh diri," tutur Petra.

Diakui Petra, apa yang dilakukan oleh sang mama tak terlepas dari dampak perceraian yang dialaminya. Namun, pria kelahiran Jakarta, 10 April 1992 ini percaya, rasa sakit yang dialami dalam hidup hanya bersifat sementara, dan waktulah yang dapat menyembuhkan.

"Ya, hidup gue emang makin berat sejak bokap nyokap cerai. Tapi ya, life comes with pain. But pain is temporary and time will heal," tukas Petra Sihombing.