Traveling Saat Puasa? Kunjungi 5 Museum di Yogyakarta, Yuk!

Asnida Riani diperbarui 29 Mei 2017, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa bilang tak bisa traveling saat puasa? Kamu tetap bisa melakoni perjalanan kok. Hanya perlu melakukan berbagai penyesuaian agenda agar keduanya tak saling mengganggu. Bila ingin melakukan beberapa aktivitas di siang hari, maka pergi ke museum bisa jadi opsi paling tepat.

Berada di dalam ruang atau sekalipun tidak, museum biasanya punya latar teduh yang membuat rasa haus tak terlalu menguasai diri. Tak sekedar alternatif mau-bagaimana-lagi, jenis destinasi yang satu ini nyatanya menarik untuk disambangi. Dengan mendatangi tempat-tempat ini, kamu mungkin menjajal suasana baru ketika traveling.

Banyak tempat yang menawarkan penjelajahan museum, namun melewatkan Yogyakarta sepertinya akan meninggalkan kerugian tersendiri. Kawasan yang dikenal akan kekayaan seni dan budaya ini merupakan rumah bagi sederet museum berkonsep menarik. Jadi buat kamu yang ingin traveling saat puasa, mengapa juga tak mempertimbangkan jajaran museum di Kota Pelajar berikut?

Museum Anak Kolong Tangga. Sesuai namanya, museum unik ini berada di kolong tangga di antara dua tangga ulir menuju gedung pertunjukan Taman Budaya Yogyakarta. Tempat ini memamerkan mainan dari zaman Majapahit sampai sekarang.

Di samping mainan, kamu juga bisa menemukan poster, buku cerita, serta komik dan potret dunia anak dari lima benua di dunia. Buka di hari Selasa–Minggu pukul 09.00–16.00 WIB, harga tiket masuk Rp4.000, anak-anak di bawah 14 tahun gratis. Jika ingin mengambil foto dikenakan biaya donasi sebesar minimum Rp5.000.

2 dari 3 halaman

Sejuk di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu. Sempat dinobatkan sebagai museum terbaik di Indonesia versi Trip Advisor Travellers’ Choice Attraction tahun 2013, Ullen Sentalu merupakan tempat di mana kamu bisa melihat koleksi peninggalan Kerajaan Mataram, baik berupa lukisan, alat musik tradisional, kumpulan foto, arsip, kain batik, serta peninggalan bersejarah budaya Jawa lain.

Tak hanya penelusuran di dalam ruang, kamu pun bisa menikmati kawasan terbuka semacam taman dengan jajaran pohon rimbun di kanan-kiri. Selain itu, arsitektur bangunan museum ini juga unik. Berlokasi di Jalan Boyong, Kaliurang, kamu bisa datang di hari Selasa–Jumat pukul 08.30–16.00 WIB dan Sabtu–Minggu pukul 08.30–17.00 WIB. Harga tiket masuk untuk dewasa Rp30.000, sementara anak – anak usia  5–16 tahun Rp15.000.

De Mata Trick Eye Museum. Meninggalkan kesan kuno dan kaku, De Mata Trick Eye Museum mengajakmu larut dalam petualangan seru. Di sini, kamu bisa melihat 120 gambar dan lukisan tipuan mata dengan ragam ukuran. Dari seolah-olah menerima bunga dari Sri Sultan HB X, berjalan di jembatan tua dengan aliran lahar api di bawahnya, masuk ke dalam mulut buaya, hingga dikejar T-Rex, semua bisa dirasakan.

Lokasi De Mata Trick Eye Museum ada dua, yakni Basement XT Square Jl. Veteran No.151, Pandeyan, Umbulharjo dan De Mata 2 di lantai dua Gedung Umar Kayam Kompleks XT Square Yogyakarta. Kamu bisa datang di hari Senin–Jumat pukul 10.00–15.00 WIB dengan membayar tiket masuk seharga Rp30.000, Senin–Jumat pukul 15.00–22.00 WIB dengan tiket masuk seharga Rp40.000, serta Sabtu-Minggu dan hari libur pukul 10.00–22.00 WIB dengan tiket Rp50.000.

3 dari 3 halaman

Nuansa Kelam di Museum Merapi

Museum Merapi. Dengan bangunan berarsitektur menarik, Museum Merapi kiranya jangan sampai terlewat dikunjungi. Di sini, kamu bisa mendapat pengetahuan dan pemahaman tentang aspek ilmiah, sosial-budaya dan hal-hal lain yang berkaitan dengan gunung api dan berbagai sumber bencana geologi.

Berada di kawasan lereng Merapi, tepatnya di Jalan Boyong, Dusun Banteng, Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman, museum ini buka di hari Selasa-Minggu pukul 08.00–15.30 WIB dengan harga tiket masuk Rp3.000, ditambah Rp5.000 jika ingin menonton film pendek berdurasi 24 menit berjudul Mahaguru Merapi.

Museum Dirgantara. Jika tertarik dengan dunia aviasi dan sejarah penerbangan, maka wajib hukumnya menyambangi Museum Dirgantara. Kamu akan mendapati banyak koleksi terkait dunia penerbangan seperti berbagai jenis pesawat terbang, foto-foto, lukisan, diorama sejarah Angkatan Udara Indonesia, pakaian dinas, dan tanda penghormatan.

Beralamat di Kompleks Landasan Udara Adisucipto, Jl. Kolonel Sugiono, Banguntapan, Yogyakarta, Bantul, museum ini buka di hari Senin–Minggu pukul 08.00–15.00 WIB dengan tiket masuk seharga Rp4.000.