Fimela.com, Jakarta Gagasan Puasa Ramadan merupakan alasan untuk tak melakukan banyak kegiatan telah terdengar begitu kuno. Meski tidur selama menjalani puasa adalah ibadah, bukan berarti juga harus sepenuhnya menghabiskan waktu di kasur. Sebagai ganti, bagaimana kalau kamu merencanakan traveling di Ramadan kali ini?
Memang bisa? Nanti kalau malah jadi tambah haus dan lapar bagaimana? Jangan khawatir, ingat saja kalau kamu bisa mengatur pola dan ritme perjalanan yang hendak dilakoni. Jadi, beragam kegiatan tentunya bisa disesuaikan dengan ibadah puasa yang tengah dijalani. Selain itu, kamu juga masih punya sejumlah alasan untuk tetap traveling.
Menghabiskan waktu berpuasa di negeri orang, atau minimal tak di kota tempatmu bertinggal, terdengar menarik dan menakutkan di saat bersamaan. Namun, bagaimana bisa tahu kalau tak dicoba? Jangan lagi jadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malas. Isi bulan Ramadan dengan kegiatan berbeda namun tetap tak mengganggu ibadah, ini mengapa kamu bisa tetap traveling selama puasa.
Atmosfer berbeda. Di sejumlah tempat, baik wilayah di mana Islam merupakan minoritas, apalagi mayoritas, terdapat sejumlah pasar atau pergelaran yang hanya ada selama bulan Ramadan. Jadi, jangan kaget bila kamu bisa merasakan atmosfer berbeda saat menjelajah kawasan tersebut.
Ibadah puasa yang dijalani tak berperan sebagai hambatan, malah jadi media pengubah hawa di satu tempat. Merasakan semua itu jauh dari rumah? Kamu mungkin bisa temukan makna traveling, bahkan Ramadan yang berbeda.
Wisata Kuliner, Yuk!
Waktu terbaik untuk wisata kuliner. Karena ditunggu-tunggu, terlebih waktu berbuka, biasanya akan bermunculan pasar-pasar makanan yang hanya ada selama Ramadan. Kemuculannya tentu menarik foodies untuk berpetualang mencicip cita rasa kuliner berbeda.
Tak hanya di Indonesia, di kota-kota macam Istanbul, bahkan London juga ada pasar semacam ini. Mencicip menu berbuka atau sahur yang berbeda setiap harinya tentu tak terdengar seperti ide buruk, bukan? Tapi ingat, jangan berlebihan.
Menjelajah dengan cara berbeda. Lantaran berpuasa, kamu mungkin ingin melakukan pengaturan agenda yang sedikit berbeda. Jadi misalnya, tak banyak kegiatan luar ruang di siang hari. Dengan begini, seolah-olah kamu dipaksa untuk menjelajah dengan cara berbeda.
Ketimbang kegiatan luar ruang, kamu mungkin bisa menjelajah museum atau ikut kursus lokal untuk menghabiskan waktu dengan cara yang menyenangkan. Sementara jadwal perjalanan akan kian padat di sore hingga selepas tarawih. Dengan pengaturan sedemikian rupa, jangan ragu traveling selagi puasa! Pastikan kamu tahu lama berpuasa di destinasi perjalanan karena tiap negara punya hitungan berbeda.