Fimela.com, Jakarta Konser Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris yang berlangsung meriah berubah menjadi tragis. Seperti yang dilansir dari BBC (23/5/2017), saksi melaporkan mendengar sebuah ledakan besar di tempat konser Ariana.
Sejumlah laporan menyebutkan jika ledakan bom itu tidak hanya terjadi sekali tapi dua kali. Melalui akun Twitternya, penyanyi kelahiran 26 Juni 1993 ini meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Hancur. Dari lubuk hati yang paling dalam, aku minta maaf. Aku tidak bisa berkata-kata," kicau pelantun tembang Side to Side ini. Ledakan bom ini terjadi ketika Ariana menyelesaikan lagu terakhirnya.
"Ariana baru saja menyelesaikan lagu terakhirnya dan meninggalkan panggung. Tiba-tiba ada bom meledak dan semua orang berteriak dan berlarian keluar," ujar seorang saksi seperti yang dilansir dari Dailymail.
Akibat teror bom itu, 19 orang meninggal dunia dan 50 lainnya luka-luka. Pihak penyelenggara konser mengabarkan jika Ariana Grande dalam kondisi selamat dan tidak mengalami luka.
Terkait kejadian tragis tersebut, pihak penyelenggara menangguhkan berlangsungnya konser di London. Meski masih belum memastikan status, kemungkinan besar konser akan dibatalkan. Sejumlah fans justru mendukung jika konser benar-benar dibatalkan. Mereka khawatir dengan kondisi Ariana Grande yang dilaporkan mengalami shock.