Fimela.com, Jakarta Traveling itu kelihatannya saja semata berupa senang-senang. Padahal, terdapat persiapan yang seakan tiada akhir, serta pengorbanan tak bertepi di dalamnya. Belum lagi berbicara sejumlah kejadian tak enak yang sangat mungkin terjadi ketika tengah berada jauh dari rumah.
Di antara beberapa, menghadapi penduduk lokal yang kurang bersahabat jadi satu tantangan tersendiri. Gampang-gampang-susah sebenarnya, lantaran ramah-tidaknya seseorang merupakan penilaian subjektif, begitu subjektif, dari tiap individu dengan hasil yang sangat mungkin berbeda. Persepsi ini mungkin hanya tentang lainnya budaya yang kemudian membuatmu mesti beradaptasi.
Nah, adaptasi ini tentunya tak bersifat instan. Harus ada tahap yang dilalui. Mesti tahu sejumlah tips agar bisa dilakukan dengan lebih mudah, jauh lebih mudah. Walau aplikasinya tetap berbeda di setiap wilayah yang disambangi, namun kamu harus tetap punya pakem-pakem wajib sebelum berimprovisasi. Jadi girls, ini lho cara hadapi penduduk lokal yang kurang bersahabat.
Tinggal di homestay. Sudah tahu kurang ramah, kok malah tinggal di homestay? Justru karena itu kamu mesti lebih mendekat untuk tahu benar mengapa mereka jadi kurang bersahabat. Karena dalam beberapa kasus, mereka hanya belum cukup kenal untuk jadi ramah atau terdapat beberapa pandangan yang mesti diluruskan.
Cobalah untuk bertegur sapa sesering mungkin, berbincang walau cuma sekenanya, atau bahkan berbagai makanan dari tempat kita berasal (karena biasanya makanan bisa mencairkan keadaan). Jangan cepat mengambil kesimpulan, coba kenali penduduk lokal dengan lebih dekat.
What's On Fimela
powered by
Membuka Diri dan Jangan Cepat Tersinggung
Tak cepat tersinggung. Bila traveling ke wilayah tertentu, terutama yang masih konservatif, penduduk lokal biasanya akan memberondongmu dengan pertanyaan. Beberapa mungkin sifatnya begitu pribadi, yakni soal apa agamamu, mengapa tak menikah dan malah traveling, serta pertanyaan serupa lainnya.
Tak perlu merasa tersinggung, siapa tahu pertanyaan macam itu sudah begitu lumrah terlontar di sana. Jadi, pastikan kamu tahu budaya setempat, di mana nantinya bisa membedakan mana yang umum dan tabu, ketimbang buru-buru tersinggung.
Berbicara terus terang. Cara lain untuk beradaptasi adalah berbicara terus terang. Tak perlu dengan nada tinggi, kamu cukup baik-baik berbicara bila merasa terganggu dan tak ingin menjawab pertanyaan yang menurutmu sifatnya terlalu pribadi.
Bukan bermaksud mencampuri apalagi kurang ramah, terkadang penduduk lokal hanya terselimuti rasa ingin tahu yang terlalu tinggi. Jadi, kamu harus membuka diri tanpa meninggalkan batasan-batasan tertentu. Tapi di atas semua, jangan lupa selalu memasang raut wajah ramah (bukan selalu senyum karena di beberapa negara gesture ini malah dianggap tak sopan) pada siapapun yang diajak berbicara. Happy traveling!