Minggu (21/05/2017), musisi Leo mengakhiri usianya di RS Imanuel, Bandung, Jawa Barat dan kemudian jenazahnya disemayamkan di kediamannya di kawasan Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Jakarta Timur. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Suasana kediaman alm. Leo dipenuhi dengan para pelayat yang datang, baik itu kerabat dan sahabat terdekat untuk turut berbelasungkawa atas kepergian Leo selamanya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Setelah shalat Ashar, Jenazah pun dimakamkan di TPU Iqra, Jatimakmur, Pondok Gede. Menurut sang kakak, prosesi pemakaman pun saat itu menunggu kedatangan anak-anak Leo. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Iya, dimakamin di dekat rumah. TPU Iqro, Jatimakmur, Pondok Gede setelah salat Ashar. Karena memang masih nunggu anak-anaknya datang semua ke sini juga," ucap Boni, kakak kandung pertama Leo. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Boni pun menuturkan, sebelum meninggal dunia Leo sempat mendapat perawatan intensif di RS Imanuel, Bandung, Jawa Barat. Leo menderita sakit Disentria Amoeba yang menyerang pada bagian usus dan menyebabkan diare. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Sakitnya Disentria Amoeba. Dia drop badannya, tensi turun lalu dibawa ke rumah sakit Immanuel, Bandung. Dua hari di ruang perawatan ternyata drop lagi lalu di masukan ke ruang ICU," kata Boni kepada Bintang.com. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Leo Kristi merupakan salah seorang musisi yang satu angkatan dengan mendiaang Gombloh dan Franky Sahilatua. Ketiganya sempat mendirikan band yang bernama Lemon Trees bergenre rock. (Deki Prayoga/Bintang.com)