Review Stratton, Film Agen Rahasia Yang Masih Menarik Ditonton

Henry Hens diperbarui 21 Mei 2017, 22:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Jenis Film: Action-Thriller
Pemain: Dominic Cooper, Gemma Chan, Austin Stowell, Tyler Hoechlin, Tom Felton, Olegar Fedoro, Connie Nielsen
Sutradara: Simon West
Skenario: Duncan Falconer & Warren Davis
Produksi: GFM Films
Durasi: 95 menit

Sinopsis

John Stratton, seorang agen khusus Angkatan Laut Kerajaan Inggris bekerja sama dengan Badan Intelijen Irlandia Utara untuk menangkap jaringan teroris internasional di wilayah perbatasan Kazakhstan, Cina dan London.

Stratton yang juga menjadi agen spesial untuk MI6, serta rekannya yang berasal dari Amerika Serikat, Marty, menyelidiki sebuah kompleks laboratorium di Iran untuk mengambil senjata biokimiawi berbahaya. Sayangnya, senjata tersebut telah dicuri. Misi ini jadi berantakan karena kedatangan mereka ternyata sebuah jebakan. Marty pun tewas dalam misi tersebut.

Saat kembali ke markas, Stratton nyaris di skors karena dinilai tidak mengikuti prosedur dan perintah atasan. Namun ia diberi keringanan dan kesempatan untuk menyediliki siapa dalang pencurian senjata biokimia tersebut. Stratton dan rekannya mendapat petunjuk kalau mantan agen Soviet yang bernama Barovski diyakini menjadi dalangnya.

Barovski yang disangka sudah meninggal sejak beberapa tahun lalu ternyata berencana untuk menggunakan senjata biokimia berbahaya yang dicurinya tersebut, untuk membalas dendam kepada perusahaannya terdahulu. Untuk menghentikan aksi Barovski yang semakin nekat, Stratton dan timnya dikirim ke Roma, termasuk Hank seorang anggota AL Amerika Serikat yang menggantikan posisi Marty.

Stratton dan Hank melacak pembuat senjata biologis tersebut dan memaksanya untuk mengungkapkan semua informasi. Di sisi lain, Cummings yang diangkat menjadi pimpinan misi, mendapat ancaman dari Barovski.  Sedangkan Stratton dan timnya berusaha keras buat menggagalkan usaha Barovski untuk menyebarkan senjata biokimia melalui udara.

Namun Barovski masih punya cara lain untuk menyebarkan senjata biologisnya. Ia memilih London sebagai tempat berikutnya. Dan kali ini bukan melalui transportasi udara. Stratton dan timnya harus berusaha keras sekaligus menebak-nebak cara apa yang akan dilakukan Barovski untuk menembakkan senjata biologis di kota London yang dapat.

Review:

Film tentang agen rahasia memang menarik buat ditonton karena sering menyajikan cerita yang menarik, penuh adegan laga yang seru dan menegangkan. Contohnya saja film-film James Bond dan Jason Bourne. Kali ini ada Stratton atau John Stratton. Agen rahasia asal Inggris ini memang agak beda dan lebih realistis.

Maklum saja ia memang harus mengikuti prosedur dan perintah dari atasannya. Melanggar perintah dari atasan berarti dianggap membangkang dan harus siap menerima sanksi. Stratton juga tidak bekerja sendiri, ia dibantu oleh rekan-rekannya. Masing-masing dalam tim punya tugas tersendiri. Mungkin agak mirip dengan tim Mission: Impossible.

Namun sekali lagi, Stratton yang tergabung dalam MI6 tetap agen rahasia yang harus mengikuti prosedur, istilahnya tidak boleh banyak berimprovisasi. Mungkin hal itu yang menbuat Stratton jadi terasa agak tanggung baik dari segi cerita maupun eksyen. Memang terasa lebih realistis, tapi penonton mungkin menyukai lebih banyak ‘bumbu’ yang membuat film terasa lebih seru.

Pendalaman karakter Stratton juga terasa kurang jelas sehingga sulit untuk membuat penonton bersimpati. Kalau saja diceritakan latar belakang Stratton dalam beberapa menit saja, mungkin karakternya akan terasa lebih hidup. Simon West yang sebelumnya menyutradarai The Expendables 2 juga terasa kurang ‘menggigit’ dalam menghadirkan adegan-adegan eksyen yang seru dan menegangkan.

Meskipun begitu, film produksi Inggris dan Italia ini cukup menarik dan menghibur. Para pemainnya tampil cukup bagus, terutama Dominic Cooper sebagai Stratton dan Gemma Chan sebagai Aggy. Pemeran Draco Malfoy di film Harry Potter, Tom Felton, juga ikut bermain. Sayangnya ia mendapat porsi peran yang kurang menonjol. Namun paling tidak bisa mengobati kerinduan penggemarnya dan bisa melihat sosok Tom Felton yang sudah dewasa.