Meninggal Dunia, Leo Kristi Wariskan Sederet Karya Musik

Putu Elmira diperbarui 21 Mei 2017, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Industri musik tanah air kembali harus kehilangan salah satu bakat terbaiknya, Leo Kristi. Musisi yang ikut membentuk grup musik Lemon Tree's ini meninggal dunia di Rumah Sakit Immanuel Bandung, Jawa Barat pada Minggu (21/5/2017) dini hari tadi.

Sejak kecil, Leo Kristi memang dekat dengan musik. Tidak heran jika sepanjang hidupnya, Leo mencurahkan berbagai hal dan vokal menyuarakan berbagai hal lewat musikalitas yang ia miliki.

Seperti yang diketahui, Leo mendirikan grup musik beraliran rock progresif, Lemon Tree's bersama Gombloh dan Franky Sahilatua. Sederet album telah mereka rilis terhitung sejak tahun 1978, dan Nadia & Atmospheer menjadi album pertama Lemon Tree's.

Musikalitas Leo juga tertuang dalam sebuah grup bernama Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK), bersama Naniel Yakin, Mung Sriwiyana, serta kakak beradik Lita Jonathans dan Jilly Jonathans. Meski sempat terjadi fenomena bongkar pasang, semangat grup ini tidak menurun dan telah menghasilkan sederet album.

Sebut saja Nyanyian Fajar (1975), Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Nyanyian Cinta (1978), Nyanyian Tambur Jalan (1980), Lintasan Hijau Hitam (1984), Biru Emas Bintang Tani (1985) yang gagal beredar, Deretan Rel Rel Salam Dari Desa (1985, aransemen baru). Ada pula (Diapenta) Anak Merdeka (1991), Catur Paramita (1993) dan Tembang Lestari (1995, direkam pada CD terbatas), Warm, Fresh and Healthy (17 Desember 2010), dan terakhir album Hitam Putih Orche (2015).

Berbagai nuansa yang terdapat dalam karya-karya KRLK. Mulai dari lantunan balada, semangat cinta bangsa, kisah rakyat dengan sentuhan folk hingga country, serta lirik-lirik yang puitis.

Sementara, meski kini Leo Kristi telah tiada, namun karya dan musikalitasnya menjadi warisan yang akan selalu dikenang para pendengar setianya. Selamat jalan, Leo Kristi.