Fimela.com, Jakarta Genre film horor beberapa tahun lalu mungkin sempat dipandang sebelah mata karena lebih menonjolkan sisi sensualitas para pemainnya. Namun belakangan ini, hal itu seolah tergantikan dengan cerita film horor yang benar-benar menteror penontonnya, seperti yang dirasakan oleh Luna Maya.
Perbedaan itu pula yang akhirnya membuat Luna kembali melirik genre horor untuk menjadi daftar filmografinya di dunia film Indonesia. Setelah Bangsal 13, Luna kembali bermain dalam film horor berjudul The Doll 2.
"Akhirnya terseleksi dengan sendirinya ya (kualitas film horor), karena penonton beberapa tahun lalu dijejelin sama horor yang, aku nggak mau bilang jelek ya, tapi mungkin secara kualitas kurang," ucap Luna Maya di kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Tersisihnya film horor yang mengedepankan sensualitas sebagai komoditas jualan ditambahkan Luna Maya merupakan seleksi alam. Penonton Indonesia sudah rindu akan kualitas film horor yang menteror layaknya film-film produksi Hollywood.
"Penonton sudah haus, kapan nih Indonesia (punya film horor berkualitas), karena film Hollywood horornya bener-bener seram, secara production value-nya juga bagus. Makanya sekarang banyak muncul horor serius, bukan paket hemat lagi yang paha dada," tuturnya sambil tersenyum.
Selain Luna Maya, film The Doll 2 juga melibatkan Herjunot Ali dan Sara Wijayanto sebagai aktor yang ikut bermain. Film produksi Hitmaker Studio itu sendiri masih memiliki garis besar yang sama dengan film The Doll pertama yang tayang pada 2016 lalu.