Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan asmara pasti memiliki drama versinya sendiri-sendiri. Masalah pun lekat dengan kehidupan sehari-hari. Ada masalah yang besar, ada masalah yang sepele. Ada yang malah bisa memperkuat hubungan, ada yang malah memisahkan.
Akan seperti apa dampak sebuah masalah dalam hubungan tergantung pada bagaimana cara pasangan tersebut menghadapinya. Beberapa pasangan tak betah membiarkannya berlarut-larut dan memilih untuk menyelesaikanya saat itu juga meski dengan risiko emosi meluap-luap, lalu ada juga pasangan-pasangan yang lebih memilih menghindari dari masalah sampai semuanya mereda lalu kembali, seperti tak pernah terjadi apa-apa. Padahal, lari masalah dan membiarkannya tertutup sendiri itu tak baik bagi hubungan.
Memang menyelesaikan masalah saat sedang hangat-hangatnya itu berisiko perdebatan panjang nan penuh emosi, tapi itu ibarat latihan yoga. Pertama-tama badanmu akan sulit menyesuaikan, tapi lama-lama melentur di setiap gerakan. Dalam menghadapi masalah di hubungan, setiap pertengkaran adalah 'latihan' yang akan membuat kamu dan pasangan semakin handal mengontrol diri dan mencari solusi. Kamu dan pasangan menemukan cata yang tepat untuk bertengkar di hadapan satu sama lain, dan lama kelamaan malah kalian berdua akan lebih mengerti apa saja yang dapat memicu pertengkaran dan lihai menghindari agar itu tak terjadi.
Berbeda dengan pasangan yang suka memendam masalah. Bagi pasangan yang tipenya seperti ini, alih-alih masalah terselesaikan dengan diam, mereka malah akan membuat hal buruk lainnya terjadi.
What's On Fimela
powered by
Penyakit Hubungan yang Muncul Akibat Sering Memendam Permasalahan
1. Membuat prasangka buruk tumbuh dengan subur. Misal: kamu menemukan foto cewek yang tak kamu kenal di ponsel pacarmu. Pasti ada rasa ingin tahu yang besar dalam dirimu, kan? "Dia siapa? Kok aku tidak pernah kenal? Kenapa fotonya bisa ada di ponsel pacarku? Jangan-jangan...." Nah! Kalau kamu tanya langsung, tentu saja kamu akan mendapat jawaban. Entah kamu akan senang atau tidak dengan jawaban itu, setidaknya kamu tidak membiarkan prasangka buruk bersarang di kepalamu. Coba kalau kamu tak tanya dia. Mungkin kamu akan terus berpikir bahwa itu adalah selingkuhan pacarmu, lalu kamu bete tak berkesudahan, menjawab obrolannya dengan ketus, dan memperlakukannya dengan kurang menyenangkan karena suasana hatimu tak enak mengenai dia dan kamu tak mengutarakannya.
2. Bikin masalah tambah runyam karena semakin bertumpuk. Diam tak selalu emas. Kalau soal masalah yang ada dalam hubungan, membicarakannya dengan pasangan akan selalu jadi pilihan terbaik. Suka atau tidak suka dengan topiknya, kamu dan pasangan akan belajar untuk saling mendengarkan, saling mengerti, dan saling berkompromi. Sebaliknya, jika kalian gemar menumpuk masalah, sebenarnya kalian hanya sedang menginvestasikan amarah. Ke depannya, masalah tersebut akan meledak dan berdampak jauh lebih besar dibanding jika kamu menyelesaikannya langsung. Persis seperti efek bom waktu.
3. Pasangan bisa jadi merasa diabaikan. Coba posisikan diri kamu sebagai pihak yang memendam masalah, lalu pacarmu tak berbuat apa-apa karena dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi padamu. Padahal kamu berharap dia mengerti dan membantumu menyelesaikannya. Pastinya kamu akan merasa diabaikan, kan? Tapi kalau kasusnya seperti itu, yang punya masalah hanya diam memendam, bukan salah yang mengabaikan karena dia tak tahu. Jangan pikir pasanganmu bisa membaca pikiranmu begitu saja dan menyelesaikan semua masalah tanpa kamu beritahu apa masalahnya.
Kamu dan pasangan termasuk tipe yang suka memendam masalah dalam hubungan atau yang suka menyelesaikannya segera?