Mengenang Kejayaan Chris Cornell di Audioslave dan Soundgarden

Putu Elmira diperbarui 18 Mei 2017, 19:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Dunia musik kembali berduka dengan kepergian salah satu bakat terbaiknya, Chris Cornell. Pentolan band Audioslave dan Soundgarden ini meninggal dunia pada Rabu (17/5) di Detroit, Michigan, Amerika Serikat.

Performa penyanyi sekaligus penulis lagu ini sudah tidak dapat diragukan lagi. Namun satu hal yang menarik, Cornell dikenal memiliki vokal yang kuat dan tentunya berciri khas.

Lewat musikalitasnya, Cornell membentuk band Soundgarden, bersama Kim Thyail (gitaris) dan Hiro Yamamoto (bassis) tahun 1984 silam. Soundgarden menjadi band grunge pertama yang menandatangani kontrak dengan label besar A&M Records pada tahun 1988.

Bersama Soundgarden, Cornell berhasil meraih popularitas dan pencapaian yang besar ketika merilis album Superunknown (1994). Black Hole Sun dan Spoonman adalah dua single di album ini yang meraih berbagai kesuksesan.

Namun, Soundgarden bubar pada tahun 1997 karena masalah internal dan Cornell memutuskan untuk bersolo karier. Kemudian, baru di tahun 2001, Chris bersama Tom Morello, Tim Commerford dan Brad Wilk membentuk band Audioslave.

Sepanjang perjalanan bermusik, Audioslave telah meluncurkan 3 buah album yakni self-titled (2002), Out of Exile (2005) dan Revelations (2006). Namun sayang, Cornell memilih hengkang tahun 2007 untuk fokus pada solo karier, sebelum bergabung lagi dengan Soundgarden tahun 2010.

Sementara, juru bicara dari pihak Chris Cornell menyampaikan bahwa penyebab kematian belum diketahui. Meski Cornell kini telah tiada, namun musikalitas dan sederet karya yang ia warisan akan selalu dikenang dan mendapat tempat di hati para penggemar setianya. Selamat jalan, Cornell.

What's On Fimela