Fimela.com, Jakarta Menikah di usia muda menimbulkan banyak pro dan kontra. Pertimbangan keduanya mungkin lebih kepada faktor mental, siapkah seseorang yang masih berusia muda tersebut menghadapi lika-liku dalam hubungan rumah tangga? Sebab, jiwa muda selalu mendorong seseorang untuk mencari kebebasan, berlawanan dengan prinsip pernikahan yang serba 'mengikat'.
Kendati demikian, terikat dalam sebuah pernikahan di usia muda juga bisa menyenangkan. Memang semua kembali pada setiap individu dan bagaimana ia serta pasangannya mempersiapkan diri untuk hidup berumah tangga. Sebab jika pasangannya memang sudah siap, menikah muda juga akan menjadi satu hal yang menyenangkan, lho!
Tak dipungkiri, kesulitan itu pasti ada. Tapi yang harus diingat adalah kesulitan yang menghadang bukan hanya berlaku bagi pasangan muda, yang tua pun pasti menghadapinya. Jadi, 'kesulitan' itu bukan alasan untuk menakut-nakuti langkahmu yang ingin menikah muda.
Biar kamu semakin mantap untuk menikah muda, berikut beberapa hal baik yang bisa kamu dapatkan kala kamu sudah memutuskan untuk menikah muda!
Keuntungan Menikah di Usia Muda
Kamu bisa meminimalisir kemungkinan penyesalan karena menikmati masa muda dengan orang yang kamu sesali di kemudian hari. Sebaliknya, kamu justru bisa menceritakannya dengan bangga karena orang yang bersamamu waktu itu adalah orang yang sama dengan pendamping hidupmu saat ini. Bahkan setelah menikah muda, kamu dan pasangan bisa lanjut 'bertualang' bersama dan menciptakan memori bersama untuk dikenang di masa tua. Menyenangkan, kan?
Menikah akan memberikan tantangan baru, di usia muda, kamu masih punya banyak energi dan semangat untuk menghadapinya. Hal ini berlaku untuk juga untuk karier dan sendiri kehidupanmu yang lain, dengan adanya suami; semangat untuk melakukan yang terbaik akan berlipat ganda.
Belajar mendewasa berdua dengan suami itu menyenangkan. Bukan cuma meminta atau diminta, dalam sebuah pernikahan kalian akan melakukannya berdua dan bersamaan. Tak ada waktu untuk ngambek dan saling diam, setelah menikah umumnya yang dipikirkan pasangan adalah tentang bagaimana hubungannya terus berjalan baik sampai besok dan begitu terus setiap harinya.
Kalau lelah sepulang kerja, sampai rumah kamu bisa istirahat bermanja-manja. Di umur pertengahan 20 sampai pertengahan 30, adalah umur di mana produktivitas seseorang berada pada masa tertingginya. Tak heran kalau banyak di usia segitu memanfaatkannya untuk bekerja keras. Lelah, pasti. Keuntungan orang yang menikah di usia muda adalah, setelah hari yang panjang dan melelahkan, mereka bisa pulang dan menutup harinya dengan beristirahat di pelukan satu sama lain. Tak ada yang lebih membuat tenang dari pulang dan merebahkan diri di pelukan orang tersayang. Seberat apapun beban kerjamu, selelah apapun aktivitasmu seharian, saat pulang malam dan bertemu pasangan di rumah, semua akan terasa jadi lebih ringan, atau setidaknya kamu yang jadi lebih kuat karena keberadaannya. Apalagi kalau sudah punya anak. Secara tidak langsung itu akan meningkatkan kinerjamu keesokan harinya, kan?
Gimana, girls, apakah kamu jadi semakin mantap untuk menikah muda?