Fimela.com, Jakarta Usaha mantan yang terus menghubungi kita mungkin bisa dikatakan sebuah perjuangan untuk mendapatkan cinta, atau lebih tepatnya; mendapatkan kembali. Tiada yang salah dari hal tersebut, namun jika kita sudah memiliki dasar keyakinan sendiri untuk putus, perilaku mantan tersebut mungkin akan sedikit mengganggu.
Saat memilih untuk putus, tentu kita punya pertimbangan kenapa kita tak lagi ingin memperjuangkannya. Entah karena kita melihatnya sudah tak layak diperjuangkan, atau karena kita menemukan hal lain yang lebih layak mendapat perhatian. Apapun itu, yang jelas pilihan untuk putus itu bukan dilakukan tanpa alasan. Kita ingin beranjak pergi darinya, dan dengan dia terus menerus menghubungi kita itu ibarat dia sedang menggelitiki kaki kita yang hendak melangkah. Mungkin tak membuat langkah terhenti, tapi risih, kan?
Girls, kita tak bisa mengubah perasaan mereka, tidak pula bisa mengubah cara berpikirnya jika mereka tak menginginkan. Tapi, kita bisa "mengajari" mereka untuk menerima kenyataan selama kita sendiri bisa tega untuk jujur saat menanggapi pesan-pesannya. Tega dalam arti bilang tak suka kalau memang tak suka, bukan terus menanggapi tapi marah-marah sendiri karena kamu memandang itu sebagai gangguan.
Jujur saja, girls. Lebih baik menyakitinya dengan kebenaran dari pada menenangkannya dengan kebohongan, kan?
What's On Fimela
powered by
Mantan Masih terus Menghubungi? Pegang Teguh 3 Prinsip Ini!
1. Teguh pada keputusan, ingat apa yang membuat kamu ingin menyerah dan mengakhiri hubungan dengannya dulu. Mari mulai usaha untuk menghentikan perilaku mengganggu si mantan yang terus menghubungimu, dari diri sendiri. Pada satu waktu pasti ada masanya kamu merasa iba melihat dia terus mencoba namun terus kamu abaikan. It's OK, tapi perasaan iba itu bukan berarti kamu masih sayang atau harus balikan, kok. Langkah pertama untuk menghentikan "gangguan"-nya adalah dengan kamu teguh pada keputusan dan mengingat-ingat apa yang membuat kamu ingin menyerah, dulu.
2. Tanggapi yang perlu-perlu saja, biarkan dia merasa kamu tak tertarik untuk berbicara padanya. Yakin 100%, topik bahasan yang dia pakai untuk memulai obrolan denganmu pasti beragam, mulai dari yang tak penting sampai yang sok penting. Dia akan melakukan segala cara agar bisa mengobrol lagi sama kamu, harapannya tentu saja lama kelamaan bisa meyakinkan kamu untuk balikan. Makanya, kamu harus pintar-pintar memilih mana obrolan dia yang perlu ditanggapi dan mana yang tidak. Saran: tanggapi yang perlu-perlu saja dan tak usah bicara manis-manis seperti saat masih pacaran dulu.
3. Tegaskan sekali lagi, kamu sudah benar-benar ingin mengakhiri hubungan kalian dan enggan kembali. Akan tiba waktunya, kamu merasa benar-benar geram menerima semua "usaha"-nya untuk balikan. Jangan cuma menyimpannya dalam hati atau curhat ke teman karena itu tak bisa menyelesaikan. Bicara langsung padanya, ungkapkan sekali lagi dengan jujur kenapa kamu ingin putus darinya. Mungkin akan menyakitkan, tapi kenyataan pahit itu akan lebih manjur untuk menyadarkan dia untuk mulai melanjutkan hidupnya tanpa kamu.
Tak ada gunanya luluh untuk balikan hanya karena dia terus berusaha untuk menghubungimu. Kalau pun dia menjanjikan akan jadi pribadi yang lebih baik demi kamu, bukankah butuh waktu untuk melihat perubahannya? Jangan terburu-buru balikan sama mantan, girls. Beri ruang dan waktu untuk menyendiri agar kamu dan dia sama-sama bisa introspeksi.