Fimela.com, Jakarta Negeri para Dewa. Dengan label yang demikian, Yunani menggelitik untuk dijelajah di tiap jengkal. Menemukan sudut-sudut anonim sembari disajikan lanskap menawan yang seakan jadi alasan sederet mitologi muncul adalah sedikit godaan untuk bertolak ke negara kepulauan tersebut.
Sejak Santorini jadi buruan pelancong seantero Bumi, traveling ke Yunani seolah tak lagi jadi mimpi semata. Ia bukanlah antah-berantah yang tak bisa dijejak tanahnya, dinikmati sepoi anginnya, juga diajak berbincang penduduknya. Negara di tepi Laut Ionian ini seketika jadi terasa begitu mungkin untuk dijadikan destinasi traveling.
Bila kamu adalah satu dari sekian banyak pelancong yang memasukkan Yunani ke dalam bucket list, maka tak ada salahnya menyimak sejumlah tips berikut, lantaran bisa saja mempermudah, baik dalam tahap perencanaan hingga pelaksanaan, Di samping itu, kamu tentu ingin membuat perjalanan ini lain dari yang sudah-sudah bukan? Berikut beberapa di antaranya menurut roughguides.com.
Jelajah daratan utamanya. Jangan semata berputar-putar pada persepsi Yunani hanya soal gugusan pulau nan cantik. Pasalnya, daratan utama negara tetangga Albania ini juga menarik untuk dijamah. Dari julangan Pegunungan Pindos di utara hingga pantai-pantai tersembunyi di barat Peloponnese, semua menunggu untuk disinggahi.
Jangan pula lupakan situs-situs arkeologi yang siap membuatmu seakan memasuki lorong waktu sedari langkah pertama. Tak terlalu sukar, berpindah antar kota besar bisa memanfaatkan jalur bus KTEL. Di samping itu, biayanya pun bisa dikatakan terjangkau untuk ukuran kota-kota di Eropa.
What's On Fimela
powered by
Makan Layaknya Warga Lokal
Makan dan minum seperti warga lokal. Mungkin akan sedikit repot, lantaran tempat macam ini umumnya terpencil. Namun makan di restoran yang biasa jadi tujuan warga lokal merupakan cara menikmati atmosfer khas Yunani. Belum lagi berbicara kuliner dengan cita rasa orisinal.
Ingat, orang Yunani biasanya makan larut, sering kali setelah pukul 10 malam. Jangan malu meminta wine produksi setempat, di mana hal ini juga bisa membuatmu berhemat. Juga, kamu bisa mendapatkan budaya makan khas Yunani.
Jelajah pulau-pulau cantik. Tak ada yang meragukan bila masa kejayaan island hopping adalah kembali ke tahun 70 atau 80-an. Sekarang, banyak pelancong yang memutuskan menghabiskan waktu liburan hanya di satu pulau saja.
Namun jasa feri di Yunani bisa dikatakan sangat mendukung untuk menjelajah sejumlah pulau sekaligus. Jadi, mengapa tak dimanfaatkan? Perjalanan ini dikatakan cocok ketika cuaca jauh lebih hangat. Dengan begini, agendamu jadi tak monoton.
Memahami Budaya Yunani
Sensitif terhadap budaya setempat. Kebanyakan anak muda di Yunani melabelkan diri sebagai manusia modern dengan pikiran terbuka, namun generasi lebih tua punya kebiasaan konservatif yang telah mendarah daging.
Bagi mereka, ajaran gereja Orthodox masih jadi satu-satunya pegangan langkah hidup. Karenanya, kamu mesti tahu tengah mengobrol dengan siapa dan tak salah menempatkan diri. Misal, jangan memakai busana mini ketika menyambangi gereja.
Jangan malu. Warga Yunani dikenal sebagai tipe extrovert yang tak segan mengungkapkan opini pada siapapun. Jadi, jangan malu untuk bertanya hal-hal yang menarik. Bila ingin, kamu pun bisa sekaligus memberi pandangan.
Secara alami, mereka bisa jadi pemecah canggung di hampir semua keadaan, terutama di restoran, di mana tak ada orang yang keberatan membuat sedikit suara. Memahami bagaimana ritme hidup bergulir sekaligus menikmati cantik panorama alam, bukankah Yunani terlalu menggoda untuk dilewatkan?