Cerita Cinta, Said Bajuri - Alyah

Komarudin diperbarui 13 Mei 2017, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Suatu hari teman meminta bantuan kepada Said Bajuri. Sang teman bekerja di sebuah perusahaan multi level marketing. Kepada Said, ia meminta agar menindaklanjuti calon member baru. Saat itu kebetulan Said jadi salah satu anggotanya.

Calon member tersebut bernama Alyah, wanita keturunan Arab Pontianak. Ia tinggal di sebuah kawasan di Jakarta Timur. Tanpa berpikir lama, Said pun menuruti temannya itu. Ia pun meluncur ke kediaman perempuan tersebut.

"Ane (saya-red)  samperin ke rumahnya di Jakarta Timur. Setelah dia menjadi member, ane nggak lagi bicara soal itu. Dari situ ane langsung pedekate (pendekatan)," kata lelaki kelahiran Jakarta, 28 November 1977 itu dengan logat Betawi saat berbincang lewat sambungan telepon dengan Bintang.com, awal Mei 2017 lalu.

Pertemuan pertama begitu berkesan bagi pemeran Said dalam sitkom Bajaj Bajuri itu. Hubungan mereka makin akrab dan sering saling telepon. Jalinan asmara mereka berjalan tanpa hambatan.

"Ane sering bercanda, saling curhat juga. Pokoknya, komunikasi kita saling nyambung," tutur lelaki bernama asli Saleh Ali Bawazier itu.

Tak sekadar cantik, di mata Said, Alyah sosok sederhana. Ia juga bersedia menerima Said apa adanya. Hal lain yang juga membuat Said Bajuri jatuh hati, Alyah sosok humoris.

2 dari 3 halaman

Menikah dan Kerja Kantoran

Setelah mengantongi restu dari orang tua masing-masing, Said Bajuri akhirnya membulatkan tekad untuk meminang perempuan kelahiran 13 Agustus 1988 itu. Bersama keluarga, Said mendatangi ke kediaman orang tua Alyah di kawasan Jakarta Timur. Dari pertemuan dua keluarga itu, mereka akhirnya sepakat pernikahan berlangsung pada September 2014.

"Lamaran langsung diterima oleh pihak keluarga Alyah. Pernikahan kemudian ditentukan pada September 2014. Pernikahan berjalan lancar," ucap Said.

Acara akad dan resepsi pernikahan berlangsung di sebuah tempat di kawasan Jakarta Timur, tak jauh dari kediaman Said. Sebagai maskawin, lelaki yang sempat membintangi film Ngebut Kawin itu menyerahkan seperangkat alat salat.

"Nggak macem-macem. Pernikahan ane berlangsung secara sederhana aja," jelas Said.

Usai menikah, Said lebih banyak menghabiskan waktu bekerja sebagai staf ahli Anggota DPR RI di Senayan. Meski begitu, ia masih tetap menerima tawaran untuk syuting sinetron. 

"Ane biasa berangkat pagi. Kalau urusan syuting, paling satu dua aja yang ane terima. Ya, tawaran untuk main sinetron komedi masih tetap ada. Yang penting, waktunya enggak bentrok dengan pekerjaan ane," ungkap Said Bajuri yang juga anggota Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Artis Seniman Komedi Indonesia (PASKI) DKI Jakarta itu.

3 dari 3 halaman

Menanti Anak Kedua

Setelah dikaruniai anak pertama, Muhammad Saleh Bawazier, Said Bajuri dan Alyah saat ini sedang menantikan kehadiran anak kedua mereka. Usia kandungan Alyah sudah delapan bulan. Baik anak pertama maupun anak keduanya kelak, Said menanamkan pondasi yang kuat bagi mereka.

"Ane akan utamakan pendidikan agama kepada anak ane. Itu penting banget agar mereka nggak berbuat yang macem-macem," kata pemain film Pokun Roxy.

"Sejak dini anak ane mengenal Allah. Kalau pendidikan yang lain mungkin yang keseratus. Tapi pendidikan itu tetap penting juga," sambung Said.

Di luar soal pendidikan, baik Said berusaha untuk sebisa mungkin untuk meluangkan waktu untuk bersama anak dan istri di tengah kesibukannya. Hal tersebut dilakukan untuk lebih menjaga keharmonisan rumah tangganya. Namun, hal lain yang juga sangat penting adalah komunikasi.

"Komunikasi itu penting banget, sekalipun hanya 'say hello'.  Selain itu, ane dan istri berusaha saling memberikan kepercayaan, termasuk juga kejujuran. Jadi, komunikasi menjadi salah satu faktor dalam membina keharmonisan rumah tangga," tandas Said Bajuri.