Fimela.com, Jakarta Kamu yang sudah susah payah membuat skripsi atau tugas akhir, akhirnya lulus juga dengan nilai yang memuaskan. Meskipun nggak cumlaude, atau IP tinggi, yang penting kamu nggak buang-buang waktu dan uang untuk terus mendekam di kampus. Sekarang, saatnya mencari pekerjaan. Kamu bersama teman-temanmu melamar dari kantor ke kantor. Dari perusahaan yang besar, hingga startups yang masih seumur jagung.
Tapi sayang, bulan demi bulan, kamu kok, belum dapat pekerjaan juga? Padahal, teman-teman yang lain sudah mendapat panggilan untuk menandatangani kontrak. Atau juga sudah lolos tes wawancara dan lainnya, tinggal nego gaji saja.
Awalnya, kamu berusaha untuk bersabar dan tetap menunggu panggilan untuk wawancara, atau panggilan kedua untuk dinyatakannya kamu diterima di perusahaan tersebut. Tapi beberapa minggu berlalu, kamu masih juga menganggur di rumah.
Jangan salahkan dirimu sendiri, girls. Kamu sudah berusaha dengan baik untuk lulus tepat waktu dan nggak buang-buang uang bayar kuliah. Kamu juga sudah berusaha untuk melamar pekerjaan, mulai dari mendatangi setiap perusahaan, hingga apply online.
Meskipun kamu sangat berharap dan anganmu masih tergantung, jangan pernah berkecil hati. Jangan pernah menganggap dirimu bodoh dan nggak punya bakat sama sekali. Karena ada banyak alasan yang bikin kamu bisa tetap tertawa meskipun kamu masih menganggur menunggu panggilan dari perusahaan yang sudah kamu lamar.
1. Karena mencari pekerjaan itu beda tipis dengan jodoh. Kamu mungkin punya kriteria perusahaan mana yang ingin kamu lamar. Tapi belum tentu perusahaan itu menaruh hati kepadamu. Jodoh itu akan datang pada saatnya, tapi jodohmu kemungkinan akan tersesat kalau kamu nggak kasih jalan atau lampu untuk meneranginya.
Jadi, coba, deh, untuk terus berusaha melamar pekerjaan ke mana-mana. Kalau nggak ketemu di Jakarta, nggak ada salahnya kamu berpetualang di Yogyakarta atau kota lainnya yang agak jauh. Atau bahkan, kamu juga bisa melamar sebagai pekerja lepas. Menjadi tenaga pengajar sambil menunggu panggilan dari perusahaan besar.
2. Kalau cuma menunggu di rumah, jodohmu mungkin juga malas datengnya. Meskipun kamu itu cewek, nggak ada salahnya jemput 'jodoh' supaya lebih dekat dengan dirimu. Cuma dengan cara ini, kamu bisa lebih dekat dengan mimpimu. Meminjam kata-kata Sapardi Djoko Damono, 'melipat jarak,' bisa jadi salah satu upaya untuk menemukan mimpimu.
3. Jangan hiraukan tetangga yang bisik-bisik karena kamu malah jualan atau membuat musik di rumah, bukannya bekerja kantoran kayak anak-anak mereka. Bisnis kecilmu ini, yang masih belum balik modal, bakal besar dan menguntungkan, kalau kamu seriusin. Makanya, meskipun ini sekadar sampingan dan 'ban serep' sebelum dapat panggilan kerja di perusahaan, kamu juga harus tetap serius dalam menjalani bisnis. Siapa tahu, kamu malah punya dua income utama, kerja kantoran dan juga dari bisnis.
4. Kamu mungkin tertarik untuk mencoba WHV (working holiday visa) ke luar negeri seperti Australia atau New Zealand. Di Negeri Kanguru ini, kamu bisa bekerja selama 6 bulan, dan 6 bulan lagi jalan-jalan keliling benua yang besar ini. Kamu, WNI, bisa apply WHV dengan berbagai syarat yang pihak mereka tentukan. Memang, membutuhkan modal yang lumayan. Tapi, kamu masih bisa menabung dahulu untuk mengambil tes IELTS yang nilainya dibutuhkan untuk mendapatkan visa ini. Lumayan, lho, kamu bisa belajar banyak hal di negeri orang dan meraup uang lebih banyak di sana. Syukur-syukur kamu bisa memperpanjang visa dan akhirnya tinggal di sana. Amin!