Fimela.com, Jakarta Nama Marissa Haque dalam beberapa hari terakhir kembali menjadi perbincangan. Penyebabnya, dia kembali berkicau di media sosial dan menyindir orang lain. Setelah mem-bully Joko Anwar dan Chico Hakim, kali ini yang jadi sasaran adalah menantu Christine Panjaitan.
Marissa Haque yang kini sedang berlibur di Jepang rupanya merasa tersindir dengan postingan sang menantu, lunaticedric, tentang mertuanya. Dia mengunggah gambar Christine dan mengungkapkan betapa cantiknya dia di usia yang sudah kepala lima. "Hatinya bersih dan bahagia hidup sama suami dan anak-anaknya. Makanya ga heran masih sering disangka mamanya cucunya padahal udah 57 tahun," tulis sebuah akun bernama lunaticedric.
Marissa sepertinya merasa tersindir sehingga membalas dan mengecam kicauan tersebut. Sebelum ramai cerita cuit sindiran Marissa Haque yang ditujukan untuk menantu Christine Panjaitan itu, sudah ramai terlebih dahulu pemberitaan Marissa Haque menyumpahi Feni Rose terkena kanker lidah, hanya gara-gara ia menampilkan foto lama Ikang Fawzi dan Christine Panjaitan dalam program yang dipandunya.
Entah sampai kapan perseteruan itu akan berlalu. Tapi pasti kita semua berharap tak akan berlarut-larut dan bisa move on dari masa lalu. Bicara soal masa lalu, mereka yang pernah jadi ABG (Anak Baru Gede) di era 80-an pasti pernah mengidolakan Marissa Haque yang akrab disapa Ica.
Maklum saja, Marissa termasuk bintang bersinar di era tersebut terutama sebagai model iklan dan pemain film. Waktu itu, kecantikan Marissa memang memesona banyak orang, termasuk para ABG cowok seperti saya. Penampilan istri dari Ikang Fawzi selalu dinanti, film-film yang dibintanginya tentu selalu ditonton oleh para penggemarnya.
Saya sendiri beberapa kali menyaksikan film yang dibintangi Marissa melalui kaset video, salah satu home entertainment tercanggih di era 80-an sebelum digantikan VCD dan DVD. Meski bukan penggemar berat, saya termasuk mengagumi kecantikan Marissa Haque, di era 80-an tentunya. Saya ingat pernah nonton film Asmara Dibalik Pintu yang dibintangi Marissa bersama Rano Karno.
Jujur saja saya penasaran ingin nonton karena pernah membaca beritanya di sebuah majalah dan bahkan melihat foto-foto adegan filmnya di bioskop karena Marissa ada adegan Marissa mengenakan bikini two-piece di film itu. Maklum saja, Marissa yang biasanya selalu tampil anggun dengan pakaian agak tertutup di film-filmnya, tiba-tiba tampil cukup berani di layar lebar.
Kembalilah ke Dunia Hiburan
Saya yakin betul banyak para cowok ABG yang jantungnya berdegup kencang waktu menyaksikan adegan Marissa memakai bikini merah di pantai dan bermesraan dengan Rano Karno, bahkan ada adegan ia melepas bagian atas bikininya. Seingat saya, adegan itu ada di pertengahan dan menjelang akhir film. Saya sendiri termasuk yang menyaksikannya di dalam bioskop meski filmnya diperuntukkan buat penonton 17 Tahun Keatas.
Meski tidak sefenomenal adegan Phoebe Cates melepas bikini di Fast Times at Ridgemont High (1982), adegan itu saya yakini membuat Marissa pernah jadi impian para cowok ABG di masa itu. Bukan itu saja kenangan saya tentang Marissa Haque. Pertama kali saya melihat suasana syuting film, adalah film Serpihan Mutiara Retak yang kebetulan dibintangi oleh Marissa.
Film yang disutradarai Wim Umboh itu juga menampilkan Rico Tampatty dan Chintami Atmanegara. Kebetulan lokasi syutingnya di dekat sekolah saya saat masih SD. Saat syuting di sebuah rumah, di situ saya pertama kalinya melihat langsung sosok Wim Umboh, sineas legendaris Indonesia. Saya juga melihat langsung Marissa dan Rico sedang menjalani sebuah adegan.
Sepamjang karirnya di dunia film, Marissa Haque bisa dibilang selalu bermain di film-film berkualitas dan ditangani sutradara handal. Begitu juga saat berkiprah di dunia sinetron di era 90-an. Bahkan salah satu sinetronnya, Masih Ada Kapal ke Padang sempat jadi tontonan favorit keluarga saya.
Namun setelah vakum dari dunia hiburan dan beralih ke dunia politik saya tidak terlalu mengikuti kiprah ibu dua anak ini. Entah kenapa, Marissa yang sering saya dengar dan lihat di media saat ini sudah berbeda jauh dengan sosok Marissa yang pernah saya gemari dulu. Tiap orang pasti berubah dan itu hal yang wajar saja.
Tapi saya lebih suka mengenang Marissa Haque yang dulu dibandingkan yang sekarang. Well, saya memang sulit move on dari karya-karya di masa lalu terutama di musik dan film. Tapi saya dan mungkin banyak orang lain yang berharap Marisa Haque bisa move on dari masa lalu sehingga tidak lagi ribut-ribut di media sosial maupun di televisi.
Kalau saran saya, Marissa Haque dan beberapa artis seangkatanya seperti Deddy Mizwar dan Rano Karno, kembalilah berkiprah di dunia hiburan. Karya dan kiprah Anda semua lebih saya tunggu di dunia hiburan daripada di bidang politik yang menurut saya pribadi kurang menarik dan tidak menghibur!