Pendatang baru di dunia entertainment terus bermunculan setiap saat. Begitu juga dalam musik dangdut. Musik yang identik dengan goyangan itu, mereka muncul dengan gaya masing-masing untuk menarik masyarakat. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Tidak sedikit penyanyi dangdut yang mengedepankan tampilan dan goyangan sensual. Sebagai penyanyi senior yang lebih dulu menekuni dangdut, perempuan 41 tahun itu mengaku miris. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Kalau yang bagus welcome, ada regenerasi. Yang merusak, saya prihatin. Mereka yang hanya bisa bergoyang, sensualitas. Miris aja," kata Kristina di Alun-alun Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (9/5). (Deki Prayoga/Bintang.com)
Peraih Penghargaan AMI Samsung untuk album ‘Secawan Madu’ itu juga sangat mendukung dengan adanya regenerasi pada penyanyi dangdut. Tapi, ia berharap menonjolkan prestasi dibanding goyangan dada. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Seharusnya, sebagai generasi muda, mereka bisa memberikan prestasi yang bagus, membawa dangdut ke ranah yang lebih baik. Baik suara, juga prestasi ditonjolkan. Saya senang regenerasi, tapi yang bagus," lanjutnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Harapannya kepada penyanyi yang mengandalkan goyangan dada dan sensual, untuk bisa menjaga citra penyanyi dangdut yang benar-benar berkualitas. Karena ia melihat hanya ulah beberapa penyanyi, merusak citra penyanyi dangdut lain. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Mereka yang ga punya (kualitas) apa-apa. Fisik yang hanya diandalkan. Rusak regenerasi itu. Bagian dada yang menonjol, digoyangkan aja. Sensasi boleh aja. Tapi yang keren. Yang positif. Jangan yang merusak citra dangdut," ucap Kristina. (Deki Prayoga)