Fimela.com, Jakarta Telah beberapa bulan lamanya George Michael meninggalkan keluarga, fans, serta orang-orang yang mencintainya. Bahkan hingga saat ini, banyak orang yang masih tidak percaya dengan kepergiannya, dan menyampaikan berbagai ucapan duka untuk sang bintang.
Kebanyakan orang mengenal George sebagai sosok yang selalu bahagia dan sukses. Popularitas tak pernah jauh darinya, hartanya seolah tak pernah habis, dan dia juga memiliki jiwa dermawan yang membuatnya dicintai banyak orang.
Nyatanya, bagi orang dekatnya, gambaran kehidupan George di penghujung hidupnya sama sekali berbeda. Alih-alih merasa berkecukupan, dia justru merasakan masa-masa-masa penuh kesedihan dan kesepian.
Sebagaimana ditulis oleh Daily Mail, beberapa bulan sebelum kematiannya, George cenderung menggunakan tembok rumahnya untuk bersembunyi dari dunia. Dia menghabiskan waktu untuk menonton TV, dengan balutan piyama flanel di tubuhnya. Sedihnya, dia seolah menjadi pemalu sehingga tidak terlalu suka bertemu orang lain.
"Dia tak suka jadi orang yang seperti itu (menjadi sorotan). Dia lebih suka ada di rumah, dengan pintu tertutup. Dia tak suka menjadi George Michael," ungkap Kenny Gross, mantan pasangannya. Keduanya resmi berpisah pada tahun 2009.
George pun juga tidak terlalu peduli dengan apa yang dia makan. Bukan makanan mahal yang biasa dimakan orang kaya, dia lebih memiliki makan siap saji murah yang dibelinya dari luar.
George Michael sendiri juga sempat melalui berbagai masa depresi, salah satunya terkait fakta bahwa dia adalah seorang homoseksual. Selain itu, dia juga sempat berduka akibat kematian partner pertamanya sebelum bertemu Kenny Gross.