Faktor Usia Membuatmu Selektif Memilih Pasangan Hidup, Kenapa?

fitriandiani diperbarui 08 Mei 2017, 17:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Seiring bertambahnya umur, tanggung jawab hidup pun akan bertambah. Pastinya sih akan semakin sulit, terutama di masa-masa peralihan dari remaja ke dewasa, yakni saat menginjak usia 25-an. Di usia tersebut seseorang akan mulai dihadapkan pada kondisi yang mewajibkannya memilih, dalam banyak hal termasuk yang berkaitan dengan pasangan hidupnya kelak.

Sewaktu masih remaja, mungkin kamu akan santai saja menjalani hubungan yang putus nyambung, atau bahkan pacaran yang sekadar bersenang-senang. Tanpa komitmen, tanpa tujuan yang jelas, bahkan tanpa cinta. Sebab kamu merasa masih punya banyak waktu dan kesempatan sebelum akhirnya kamu tiba di masa menjali hubungan memerlukan keseriusan, karena itu menyangkut masa depan.

Menginjak usia dewasa, kamu akan lebih selektif dalam memilih meski tetap ada kemungkinan kamu salah pilih. Patah hati akan semakin menyakitkan ketika kamu mulai serius menjalani hubungan. Kebiasaan mencari kesenangan dengan orang lain saat pasangan mulai membosankan pun mulai ditinggalkan. Tapi, semua ada maksudnya, bukan keinginan sesaat namun pertimbangan jangka panjang.

Coba kamu baca beberapa poin di bawah ini, girls. Kamu yang sudah memasuki umur 25, atau sudah beranjak menuju usia 25, pasti setuju akan alasan seseorang akan menjadi lebih pemilih dalam memilih pasangan.

Kenapa di Usia 25, Seseorang Lebih Selektif Memilih Pasangan?

Kamu sudah cukup lama dan cukup dewasa dalam menjalani hidupmu, tapi kamu sadar bahwa hidupmu ke depannya juga masih panjang. Makanya, di usia 25 kamu mulai menata rencana masa depan, termasuk soal hubungan percintaanmu. Karena biar bagaimana pun, pasangan akan berpengaruh pada terwujud atau tidaknya mimpi-mimpimu nanti. Baik mimpi sebagai pasangan maupun mimpimu sendiri. Kalau pasanganmu tidak mendukung kan ruang gerakmu dalam mewujudkannya akan terbatas.

Kamu punya target, maka dari itu kamu ingin menghabiskan waktumu seefisien mungkin demi tercapainya target itu. Kalau kamu tahu apa yang kamu jalani saat ini tidak akan membawamu ke mana-mana, kamu akan lebih memilih pergi walaupun sakit dan sulit, yang penting bisa bersama dengan pasangan yang punya tujuan sama denganmu. Daripada mencari aman tapi hanya membuang waktu tanpa hasil yang signifikan.

Kamu sadar betul bahwa hidup tak selalu mudah, jadi kamu benar-benar menyeleksi mana pasangan yang bisa dijadikan partner dalam senang maupun susah. Dulu mungkin kamu tak masalah jika pasangan yang menenangkan dan menyenangkan itu ada di dua sosok berbeda. Namun ketika memasuki usia 25, kamu akan mencari satu orang yang punya dua kriteria tersebut sekaligus. Sebab itulah yang kamu butuh untuk hidupmu ke depannya.

Gimana, girls. Kamu yang sudah memasuki usia segini, sudah mulai merasakan secara alami jadi lebih selektif memilih pasangan atau belum?

What's On Fimela