Fimela.com, Jakarta Seperti ajang pemilihan gadis berbakat pada umumnya, Puteri Muslimah Indonesia 2017 juga tentunya mencari gadis berhijab yang memiliki paras rupawan. Namun, tak hanya sekedar cantik, 20 finalis juga dituntut untuk memiliki akhlak yang baik serta mampu memiliki dampak positif di lingkungannya.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu kontestan bernama Cahyaning Fitra Purnama (23 tahun) asal Banjarmasin, keikutsertaannya di Puteri Muslimah tak lain didasari oleh keinginannya memberikan manfaat bagi masyarakat.
Menurut calon guru tersebut, jika nantinya ia terpilih menjadi juara Puteri Muslimah Indonesia 2017, ia berharap predikat tersebut mampu membantu cita-cita mulianya mencerdaskan anak bangsa dengan didasari akhlak yang sudah terbangun sejak dini di diri para muridnya kelak.
"Jadi Puteri Muslimah kan artinya kita jadi icon, kalo jadi icon kan orang pasti lebih kenal sama kita dan melihat kita, terutama saya karena calon guru jadi lebih mudah kasih tahu murid-murid karena kita Puteri Muslimah, jadi saya bisa mencontohkan yang baik pada anak-anak dan mereka bisa contoh langsung," ungkapnya saat ditemui di hotel Grand Tropic, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (4/5/2017).
Meski demikian, cita-cita mulianya tersebut tidak membuatnya memiliki ambisi yang berlebihan untuk memenangi trofi Puteri Muslimah. Ketimbang mementingkan sebuah kemenangan, proses karantina yang sudah berlangsung sejak pekan lalu dijadikannya sebagai ajang menambah ilmu dari berbagai aspek kehidupan.
"Bicara menang atau kalah, yang pertama disiapkan mental bukan saat menang, karena semua orang pasti siap untuk jadi pemenang. Tapi bagaimana kita siap untuk kalah, itu bagaimana kita mengatur perasaan kita gimana kita harus menyikapi kalau kita kalah. Dan saya cukup mendapatkan pelajaran berharga termasuk soal mental selama proses karantina," tutur Cahyaning Fitra terkait ajang Puteri Muslimah Indonesia 2017.