Fimela.com, Jakarta Berganti suasana, traveling itu tak selalu dilakoni sendiri. Sesekali, kamu juga bisa pergi bersama orang lain untuk merangkai memori demi memori, baik yang menyenangkan atau sebaliknya. Entah dengan teman, pacar, ataupun mama.
Mama? Nggak salah? Nanti malah dicerewetin kaya biasa di rumah? Jangan salah, cewek hebat yang satu ini juga ternyata asyik dijadikan teman perjalanan. Coba saja, siapa tahu keputusan ini malah menggiringmu ke pengalaman-pengalaman baru yang tentu tak terlupakan. Tinggal tentukan ke mana pergi yang (tentu saja) disepakati kalian
Sementara tetap melakukan berbagai persiapan seperti yang biasa dilakoni saat hendak traveling, kamu mungkin masih ingin meyakinkan diri untuk pergi dengan mama. Mungkin tak selalu mudah dan mulus, namun jenis perjalanan ini kiranya menarik untuk dilakukan minimal sekali seumur hidup. Berikut sederet alasan untuk traveling bersama mama.
Mengenal satu sama lain. Buat apa? Bukankah sudah selama hidup kalian mengenal? Jangan salah. Lama kenal, bukan berarti kalian benar-benar tahu satu sama lain. Mungkin seatap dan bertatap muka secara intens, tapi komunikasinya tak berkualitas.
Entah karena nuansa santai atau semata bentukan wilayah asing di mana tak banyak mengenal orang, traveling bisa membuat orang lebih terbuka dan bercerita hal-hal yang sulit diucapkan di keseharian. Dengan begini, kalian mungkin bisa mengenal satu sama lain dengan lebih baik, jauh lebih baik.
Bertukar Ide dan Jajal Sensasi Baru
Bertukar ide soal jadwal perjalanan. Kamu mungkin lebih sering melakoni traveling dengan orang yang usianya tak jauh berbeda. Karena berada di lingkup tersebut, agenda perjalanan yang dianggap beragam, nyatanya malah itu-itu saja. Idenya jadi tak sebegitu beragam.
Pergi bersama mama boleh jadi membuatmu punya agenda bernuansa berbeda, bahkan tak pernah terlintas sebelumnya. Jurang usia ini jangan dikira tak sanggup memberi satu-dua pengaruh. Cara berpikir dan memandang suatu destinasi bisa saja berbeda dan menimbulkan ide agenda berbeda.
Punya memori bersama. Traveling itu bukan hanya soal mana yang sudah dan belum disinggahi. Namun juga bagaimana proses dalam perjalanan tersebut. Tak semata tentang tujuan, tapi bagaimana proses ke sana dan nantinya pulang.
Saat traveling dengan mama, kamu dan dia akan punya pengalaman, baik yang menyenangkan atau sebaliknya. Bukankah semata kenangan yang akan jadi pengingat di saat-saat paling payah? Nah, traveling bisa membuat asumsi tersebut jadi kian manis.