Di masa karantina yang dimulai sejak Sabtu (29/4/2017) lalu, para finalis tampak antusias saat mendapat pembekalan dari para pemateri, seperti seorang Psikolog yang akrab Bunda Romi dan Yenni Wahid. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Tak hanya ilmu secara teori yang mereka dapatkan. Setelah itu, para finalis tampak bersemangat ketika mengikuti kegiatan bersih-bersih Musolah. Kali ini Musolah At Taubah di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, yang dikunjungi. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Aksi bersih-bersih yang dilakukan ini tentunya bekerjasama dengan tim Bazis (Badan Amal Zakat, Infaq dan Sedekah). Wajah bahagia terpancar dari 20 finalis yang hendak menuju ke malam final nanti. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Salah satu finalis bernama Ajeng Vidia menceritakan kegiatan saat itu, di mana para finalis diminta untuk terjun ke masyarakat dan melakukan aksi bersih-bersih di musolah. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Kegiatan saat ini, finalis Puteri Muslimah terjun ke masyarakat. Tadi saya kebagian menjadi membersihkan lantai yang kotor,” tutur Ajeng saat ditemui tim Bintang.com. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Menurut Ajeng, kegiatan ini sangat bermanfaat karena nantinya Musolah yang mereka bersihkan dapat dipakai oleh masyarakat untuk melakukan ibadah. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Setelah melewati serangkaian kegiatan di dalam massa karantina ini, 20 finalis Puteri Muslimah Indonesia akan kembali bertarung pada malam puncak atau final yang akan digelar pada 8 Mei 2017 mendatang. (Deki Prayoga/Bintang.com)