Film Surau & Silek, Gilang Dirga Susah Belajar Dialek Padang

Anto Karibo diperbarui 02 Mei 2017, 18:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Gilang Dirga merasa kesulitan dengan keharusan untuk melafalkan dialek bahasa daerah Minangkabau di film Surau & Silek. Meski memiliki latar belakang keturunan, namun presenter kocak tersebut tetap harus memahami dialek tersebut.

"Sulit karena temanya keluarga di Bukittinggi, dialek dan dialog harus sesuai. Belajar bahasa Padang ternyata nggak semudah yang dipikirkan. Dialeknya beda-beda soalnya," kata Gilang Dirga di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.

Hampir semua yang terlibat dalam film produksi Mahakarya Pictures ini merupakan orang asal Minangkabau. Pun dengan sutradaranya, Arief Malinmudo yang merupakan pemuda asal Sumatera Barat.

"Persiapan belajar dialek 15 menit karena banyak teman, saudara dari Padang. Lalu produser juga dari sana," terang Gilang. Karena bermaksud untuk mengunggah kembali budaya Minang yang sudah mulai terkikis oleh jaman, produser pun memilih syuting di daerah.

"Kenikmatan lokasinya di Bukittinggi, sejuk bener," ujar Gilang. "Atmosfernya aja enak kalau di kota kan macet, syuting sekalian refreshing. Pengen balik lagi. Apapun daerahnya mau, jadi orang bisa tahu budaya dan keindahan alamnya. Lebih nyantai aja sih kalau syuting di daerah," tukas Gilang Dirga.

Selain Gilang Dirga, Surau & Silek yang sedang tayang di bioskop ini juga dibintangi oleh Dewi Irawan, serta sejumlah pemain baru seperti Komo Ricky, Praz Teguh, Yusril Katil, Dato' A Tamimi dan Bintang Khairafi.