Ketakutan Ini Biasanya Dihadapi Cewek yang Traveling Sendiri

Asnida Riani diperbarui 01 Mei 2017, 13:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejumlah ketakutan sangat mungkin terselip di antara euforia mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk solo travelterlebih bila ini merupakan perjalanan pertamamu. Ketimbang membiarkan diri tenggelam di dalamnya, ketakutan demi ketakutan ini bisa dipersepsikan sebagai peringatan untuk lebih hati-hati.

Wajar, sangat wajar, bilamana cemas melanda. Bagaimana tidak, lantaran kamu akan menjelajah negeri asing yang tak berisikan wajah-wajah familiar. Mungkin tanpa seorang teman, apalagi keluarga. Hanya diri sendiri, sekali lagi, hanya diri sendiri yang hendak jadi tumpuan dalam berbagai keputusan dan pengambilan tindakan secara tepat.

Demi menghilangkan atau setidaknya meredam ketakutan itu, hal pertama yang mesti dilakukan adalah mengetahui secara pesis apa-apa saja kecemasan tersebut. Karenanya, kamu sudah bisa memikirkan langkah-langkah esensial untuk menghindari ragam hal itu. Sebagaimana dimuat theblondeabroad.com,inilah ketakutan-ketakutan yang umumnya melanda woman solo traveler.

Keamanan. Merupakan poin terpenting. Bagaimanapun cara melakoni perjalanan, semua mesti tetap aman. Ke manapun perginya, harus tak lepas dari faktor keamanan. Namun kamu juga harus tahu kalau kejahatan terjadi karena ada kesempatan.

Jadi, kehati-hatian kiranya jangan pernah dikendurkan. Jangan terlihat 'lemah' dan akhirnya menarik perhatian para pelaku kejahatan. Meski tak sepenuhnya bebas, namun setidaknya kamu mengurangi kadar (jauh mengurangi kadar) untuk jadi korban kejahatan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Traveling dan Seni Beradaptasi

Tatapan mata dari orang asing. "Dia akan berbuat jahat," batinmu saat mendapati orang asing menatap dari-atas-ke-bawah. Hati-hati perlu, tapi jangan sampai berpikiran negatif. Merespons dengan sikap yang menunjukkan kamu percaya diri kiranya bisa mengatasi orang asing macam itu, apalagi cowok.

Kalaupun situasi jadi tak bertambah baik, kamu bisa berpindah ke tempat publik di mana pertolongan mudah didapat, termasuk restoran dan kantor polisi. Kalau berani, kamu juga bisa menegur baik-baik. Bukan ingin berbuat jahat, beberapa hanya penasaran saja.

Kesepian. Emosi yang satu ini tentu bisa terjadi pada siapapun, tak terkecuali para pelakon solo travel. Jangan takut, karena perjalanan biasanya membuatmu punya teman baru. Tinggal bagaimana beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Demi membuat misi tersebut kian sukses, pilihan-pilihanmu tak boleh meleset. Misalnya, ketimbang hotel sebaiknya kamu tidur di hostel. Selain menghemat biaya, jenis penginapan yang satu ini juga memungkinkan interaksi antar traveler berjalan dengan lebih mulus.