Tertarik Main di The Curse, Ini Pandangan Prisia Nasution Soal Film Horor

Rizky Mulyani diperbarui 28 Apr 2017, 12:35 WIB
Film The Curse yang disutradarai Muhammad Yusuf ini bekerjasama dengan Pemerintah Australia. Menurut Prisia, film ini dapat mengangkat film horror lainnya yang ada di Indonesia. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017), Prisia menyampaikan pandangannya mengenai film horror. Menurutnya, film horror di Indonesia bisa bagus seperti di Negara lain. (Galih W.Satria/Bintang.com)
"Negara-negara tetangga kita kan bisa bikin film horor yang bagus, Thailand, Jepang dan lainnya. Sebenarnya masa film horror tuh banyak. Kenapa nggak kita kasih film horror yang beneran gitu," ujar Prisia Nasution. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Harapan Prisia saat ini, film The Curse ini disaksikan oleh banyak orang sehingga para produser film lainnya tertarik menggarap film bergenre horror tanpa menjual unsur seksi di dalamnya. (Galih W.Satria/Bintang.com)
"Intinya banyak yang nonton saja dulu. Dengan banyaknya yang nonton, mungkin produser bisa lihat animo penonton horor yang kayak gini juga laku. Semoga juga nanti yg lain bisa bikin film horor yang serius," tambahnya. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Ia pun menuturkan, dalam mengambil tawaran bermain film Prisia tak melihat seberapa besar honor yang diterima. Terpenting baginya adalah jalan cerita dalam film tersebut menarik baginya. (Galih W.Satria/Bintang.com)
"Aku nggak terlalu lihat dari bayaran juga. Banyak yang tawarkan bayaran besar, tapi ceritanya aku nggak suka. Ya nggak aku ambil," ucap Prisia Nasution. (Galih W.Satria/Bintang.com)