Fimela.com, Jakarta Kamu tahu perbedaan antara lari maraton dengan sprint? Pertama, soal jarak tempuh. Jalur lari maraton lebih panjang dibanding sprint. Kedua, soal tujuan dan effort yang dilakukan. Dalam lari jarak pendek (sprint), yang dibutuhkan dari para pelari adalah kecepatan, sementara dalam lari maraton kekuatan fisik, mental, serta fokus yang stabil jauh lebih penting dibanding kekuatan. Nah, hubungan asmara itu idealnya seperti lari maraton.
Tak perlu dimulai dengan tergesa dan membiarkannya berakhir sesegera mungkin, membangun sebuah hubungan yang kuat butuh waktu yang panjang dan perjalanan yang tak singkat. Dalam hubungan, sesungguhnya kuat atau tidaknya kamu menempuh 'perjalanan' itu lebih penting.
Melansir dari Huffington Post, para relationship expert memberitahukan seperti apa tipe hubungan yang dapat bertahan menempuh perjalanan panjang dengan kondisi yang stabil, juga membentuk masing-masing mereka sebagai individu yang kuat.
1. Kamu dapat menertawai dirimu dan saling menertawai satu sama lain. Ini tentu bukan dalam konteks melecehkan atau tidak menghargai, ya. Tapi lebih ke perasaan nyaman sehingga paham ada waktunya untuk tidak melulu serius dan memilih untuk menertawai keadaan.
2. Kamu dapat menemukan cara untuk mengekspresikan cintamu setiap hari. Itu susah, sih, memang. Tapi kalau kamu paham bahwa menunjukkan kepedulian pada pasanganmu dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana setiap hari, dan menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan, itu pertanda bahwa hubunganmu siap dibawa 'maraton'.
3. Kamu dan pasangan menganut nilai yang sama, punya visi misi yang sama. Melansir dari Huffington Post, penelitian menunjukkan secara umum, kesamaan dengan pasangan adalah hal terpenting seperti misal agama, finansial, pandangan tentang anak-anak, dan lain-laon. Semakin mereka memiliki kesamaan, semakin mereka siap untuk hidup bersama.
4. Kamu dan dia tidak perhitungan. Idealnya, pasangan dalam hubungan itu suka mencintai dan membahagiakan pasangannya tanpa mengharap imbalan. Meski begitu, ada pula yang memberi karena mengharap pasangannya juga memberikan hal serupa. Tapi, bukan itu masalahnya. Yang jadi masalah adalah kalau salah satunya hanya fokus memberi karena ingin menerima.
5. Kamu menghadapi masalah bersama-sama ketimbang menghindarinya. Menghadapi dan menyelesaikan masalah bersama-sama adalah tanda hubungan yang sehat. Sebab masalah itu adalah kesempatan baik untuk menumbuhkan dan memperkuat komitmen kalian terhadap satu sama lain.
Coba bayangkan hubunganmu dengan pasanganmu lalu baca kembali poin-poin di atas. Gimana? Apakah kalian sudah memiliki perbekalan cukup untuk menjalani 'maraton' dalam hubunganmu dengan pacar saat ini?