Hati-hati, Jadi Admin WhatsApp Bisa Bikin Kamu Masuk Bui

Lanny Kusuma diperbarui 28 Apr 2017, 07:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah nggak sih kamu terpikir kalau menjadi seorang admin grup WhatsApp bisa bikin kamu mendapat hukuman? Saat mendengar kabar ini mungkin kamu akan kaget bahkan ketakutan, karena kini menjadi admin sebuah grup WhatsApp bisa mengantarkanmu masuk bui. 

Tapi tenang dulu, kebijakan tersebut baru akan berlaku di Malaysia kok. Melansir Liputan6.com, kebijakan tersebut dibuat sebagai bentuk solusi atas banyaknya berita hoax yang beredar. 

Menteri Komunikasi adn Multimedia Malaysia Datuk Jailani Johari mengatakan bahwa hal tersebut diberlakukan supaya admin grup lebih bertanggungjawab mengontrol obrolan, dan mencegah berita hoax tersebut tersebar lebih luas.

Berkenaan dengan hukuman untuk admin WhatsApp, Jailani mengatakan bahwa Rancangan Undang-undang tersebut tengah disusun. Ia pun mengatakan bahwa hukuman untuk admin disesuaikan dengan tindakannya terhadap berita hoax tersebut. 

"Admin grup akan dipanggil sebagai saksi dan membantu penyelidikan. Soal penindakan, tergantung sejauh mana admin grup berperan. Jika terbukti melakukan pembiaran, dia akan dikenai tindakan," ujar Jailani dilansir bahrain.com.

Di Indonesia sendiri berita hoax juga bisa dengan mudah tersebar, di mana banyak orang tak terlebih dulu mengecek kebenaran pesan yang diterimanya. Mungkin kamu juga pernah melakukannya?

Seperti yang kita tahu, berita hoax memang telah menimbulkan keresahan, bahkan bisa memecah belah dan menimbulkan konflik antar kelompok. Hal seperti ini memang perlu ditindak lanjuti, bukan hanya dari kebjakan pemerintah, tetapi juga bisa dicegah melalui tindakan personal.

Misalnya, kalau kamu mendapat pesan broadcast secara personal maupun lewat grup WhatsApp dan sebagainya, kamu jangan langsung mudah percaya. Selain itu kamu juga jangan mudah terprovokasi ya!

Baiknya kamu cek dulu kebenaran kabar tersebut dengan browsing di internet. Saat kamu mencari broesing di internet pun kamu harus pintar-pintar memilih situs, jangan sampai malah kamu masuk jebakan mereka yang sengaja menyebarkan kabar hoax tersebut. 

Pilihlah situs-situs berita yang bisa dipercaya.  Setelah kamu mengetahui kebenarannya, kamu bisa mencegah dan membantah kabar hoax tersebut dengan mengirim berita yang menyatakan kabar tersebut adalah hoax. Semakin sering dan rajin kamu mencari pembenaran dari sebuah kabar, maka kamu juga sudah membantu orang lain dari kesusahan. Semangat!

 

 

What's On Fimela