Prisia Nasution Ubah Citra Film Horor Lewat The Curse

Altov Johar diperbarui 27 Apr 2017, 11:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Kesan film horor Indonesia identik dengan unsur keseksian perlahan mulai pudar. Beberapa film horor Indonesia mendapat perhatian penonton meskipun tanpa adegan seksi. Prisia Nasution ingin menguatkan anggapan itu lewat The Curse.

Film kerjasama Indonesia dan Pemerinta Australia, yang disutradarai Muhammad Yusuf. Menurut Prisia, cerita yang ditawarkan film ini sangat menarik. Dia berharap, The Curse bisa mengangkat film-film horor Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Negara-negara tetangga kita kan bisa bikin film horor yang bagus, Thailand, Jepang dan lainnya. Sebenarnya masa film horror tuh banyak. Kenapa nggak kita kasih film horror yang beneran gitu," ujar Prisia Nasution, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017).

Terpentin saat ini, kata Prisia, film The Curse ditonton banyak orang. Dengan demikian, produser-produser akan semakin tertarik menggarap film horor yang serius, tanpa menjual unsur keseksian.



"Intinya banyak yang nonton saja dulu. Dengan banyaknya yang nonton, mungkin produser bisa lihat animo penonton horor yang kayak gini juga laku. Semoga juga nanti yang lain bisa bikin film horor yang serius seperti The Curse," ucap Prisia Nasution.