Fimela.com, Jakarta Terdapat banyak, begitu banyak, agenda yang bisa dilakukan selama traveling. Baik yang sarat akan nuansa tenang maupun menantang, semua tak luput dari bidikan turis. Di antara banyak pilihan, hiking merupakan opsi, bahkan kegiatan wajib dalam rentang waktu tertentu bagi sejumlah pelancong.
Kamu mungkin juga sudah merasakan bagaimana kegiatan luar ruang bisa menenangkan pikiran dan melepas stres. Namun demikian, sebagaimana dimuat Cntraveler.com, terdapat bukti baru, yakni hiking bisa membuatmu jadi traveler yang lebih baik dengan cara mengubah sekaligus mengembangkan pola pikir.
Dari menghempas pikiran negatif hingga membumbungkan kreatifitas, hiking berkawan udara segar diyakini bisa meningkatkan kemampuan otak, sekaligus membuatnya terus berkembang. Salah satu aktivitas yang terkadang bisa jadi sangat menguras budget ini ternyata tak semata menawarkan senang. Menurut studi, ini lho cara hiking membuatmu jadi traveler yang lebih baik.
Memecahkan masalah. Beberapa tahun lalu, ilmuwan sengaja membagi backpacker ke dalam dua grup selama empat hari masa pendakian. Satu dengan ponsel pintar dan berbagai teknologi lain, sementara grup lain tak berbekal barang canggih satu pun.
Ketika satu grup tetap terhubung dengan dunia luar, sisanya malah belajar memecahkan masalah dengan berpikir kreatif dan melakukan banyak improvisasi. Jadi bila kamu tengah mendaki, pakailah ponsel hanya untuk keadaan yang benar-benar darurat. Hindari berjam-jam menatap layar ponsel.
What's On Fimela
powered by
Lebih Mudah Mengingat karena Berjalan
Lebih banyak berjalan, lebih sedikit melupakan. Pada 2010, studi yang dilakukan University of Pittsburgh menemukan, berjalan tiga kali seminggu dapat meningkatkan kadar memori di otak. Nyatanya, studi tersebut membuktikan orang yang sering berjalan memotong risiko kerusakan memori ke kadar paling kecil.
Karenanya, berjalan di alam terbuka selama empat jam dalam kurun waktu sebulan sekali sangat disarankan. Entah itu sekaligus dilakukan atau dibagi ke dalam tiap minggu berbeda. Dengan begini, bukan perasaan segar saja yang diperoleh, namun juga kemampuan mengingat dan kesehatan mental.
Menghindari diri dari pikiran negatif. Dewasa ini, tak sedikit orang yang keliru membedakan hati-hati dengan berpikir negatif. Dua penelitian Stanford menemukan, berjalan merupakan latihan fisik yang bisa membantu mengeliminasi obsesi dan pikiran negatif.
Hasil ini dilihat dari kadar aliran darah yang cenderung lebih sedikit ke bagian otak pencipta pikiran negatif. Tingkatnya kian membaik bila berjalan di alam terbuka. Secara psikis, berjalan juga bisa menenangkan pikiran. Dengan demikian, yuk hiking!