Fimela.com, Jakarta Saat menjalani hubungan dengan seseorang artinya kita harus bersiap menerima segala hal tentang dia, termasuk kekurangan juga masa lalunya. Semua itu semestinya nggak menjadi halangan ataupun batu sandungan untuk masa kini dan masa depan, tapi dijadikan pelajaran agar hubungan yang sedang dijalani dapat menjadi lebih baik lagi dibanding sebelumnya.
Kendati demikian, pada kenyataannya, masa lalu seringkali jadi pengganjal. Banyak orang yang sudah pacaran lagi padahal belum move on dari mantannya. Mencari "pengganti" setelah ditinggal pergi, padahal dalam hati masih mau dia kembali.
Cinta memang patut diperjuangkan, tapi apakah memperjuangkan cinta yang kamu yakini, artinya bebas berlaku seenaknya dan menyakiti hati yang lain? Bukankah itu nggak adil untuk orang yang dijadikan "pengganti" padahal sebenarnya hanya "persinggahan sementara"?
Apakah kamu pernah berada di posisi tersebut? Putus cinta, lalu segera mencari pengganti agar kamu lupa akan sakitnya? Kalau iya, itu artinya kamu hanya menjadikannya pelarian, dan itu adalah sebuah perbuatan yang jahat. Kamu sendiri juga pasti nggak mau kan dijadikan pelarian? Hati-hati karma, lho.
Kalau kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang yang belum lama putus cinta, coba deh amati lebih dalam. Apakah dia benar-benar siap membuka hatinya untuk orang baru atau hanya menjadikanmu pelariannya saja?
Begini Nih, Cowok yang Cuma Jadikanmu Pelarian Cintanya
1. Kamu tahu dia baru banget diputusin sama pacarnya, tapi sama kamu baiknya kayak sudah cinta setengah mati. Kamu juga nggak bodoh-bodoh banget lah, ya. Pasti tahu bahwa melangkah dari satu hubungan ke hubungan lainnya, takkan bisa secepat itu masa transisinya. Apalagi kalau menjalani hubungannya serius. Butuh proses panjang untuk benar-benar mencintai sepenuh hati, saat putus pun butuh proses panjang untuk pulih dari sakit hatinya serta menata hidup kembali. Begitu pula untuk kembali mencintai orang lain. Jadi, kamu patut curiga kalau dia bersikap seperti sangat mencintaimu padahal dia baru banget putus dari pacarnya.
2. Dia selalu ingin kamu mengetahui hal-hal tentangnya tapi nggak mau tahu hal-hal tentang dirimu. Dia rajin menghubungimu dan menceritakan hari-harinya, tapi giliran kamu yang cerita dia nggak menyimak, malah sibuk menimpali dengan ceritanya. Dia yang lagi rapuh-rapuhnya pascaputus itu butuh banyak perhatian dan kasih sayang untuk mengisi kehampaan dirinya, tapi tentu saja dia nggak punya banyak energi untuk memberi hal serupa pada dirimu.
3. Dia nggak segan untuk mengajakmu masuk ke lingkungannya, tapi dia nggak mau kamu ajak ke lingkunganmu. Soalnya dia mau orang-orang di sekitarnya tahu bahwa dia baik-baik saja pascaputus kemarin, tapi dia nggak mau tampak sebagai kekasihmu di mata orang-orang di sekitarmu. Paham kan sekarang kalau dia cuma mau jadikan kamu pelarian?
4. Dia nggak mau bicara soal masa depan. Jangankan pernikahan, soal kalian pacaran atau nggak aja dia nggak berani kasih kejelasan. Ya, karena memang dia nggak memikirkan soal itu saat melibatkan kamu masuk ke dala kehidupannya. Dia nggak mencari pendamping atau pasangan baru, yang dia pikirkan saat itu hanya mencari pelarian agar ia dapat melupakan sakit hatinya setelah putus cinta.
Sulit lho, girls menjalani hubungan dengan seseorang yang belum pulih dari sakit hatinya. Sebab hampir bisa dipastikan dia nggak akan bisa fokus sama hubungan kalian, yang ada malah kamu yang harus menanggung semua "beban". Tanpa ada komitmen darinya sejak awal, lebih baik biarkan dia biarkan dia menyelesaikan urusannya dulu sendirian baru kembali jalin hubungan kalau hatinya sudah benar-benar siap.