Fimela.com, Jakarta Dunia hiburan termasuk sinetron bisa membuat nama seseorang melejit dan cemerlang dalam merintis karier. Nama Syifa Hadju ternasuk salah satunya. Ia mulai dikenal dan eksis di dunia hiburan terutama bidang akting setelah tampil di sinetron Mermaid in Love.
Bersama Angga Aldi Yunanda, Amanda Manopo, Rebecca Klopper serta pemain lainnya, Syifa mampu membuat sinetron yang mereka bintangi digemari banyak orang. Bahkan perannya sebagai Maya membuat cewek kelahiran Jakarta, 13 Juli 2000 ini mendapat banyak pujian dan tentunya punya banyak penggemar.
Syifa pun berhasil masuk nominasi kategori Pendatang Baru Paling Ngetop di ajang SCTV Awards 2016. Ia masuk nominasi bersama Angga Aldi, Cemen SUCA 1, Shofia Shireen dan Rebecca Klopper. Walaupun harus mengakui kemenangan Angga, nama Syifa sudah mulai dikenal luas dan karirnya di dunia hiburan semakin bersinar.
Selain itu, Syifa juga masuk nominasi Infotainment Awards 2017 di kategori Pendatang Baru Paling Bersinar bersama Angga Aldi, Rebecca Klopper, Arnold Leonard dan Arafah Rianti. Ia kembali diungguli Angga yang jadi kekasihnya di kehidupan nyata. Meski begitu, Mermain in Love bukan sinetron pertama Syifa.
Cewek yang mengawali karir sebagai seorang model ini sebelumnya pernah bermain di sinetron Bintang di Langit (2014), Catatan Hati Seorang Istri, Aisyah Putri The Series: Jilbab in Love, Aladin & Putri Yasmin dan GO BMX Season 2. Syifa pun bermain di layar lebar dan diawali dengan Beauty and the Best (2016) lalu A: Aku Benci & Cinta dan yang sebentar lagi tayang di bioskop, Selebgram.
Meski begitu apa yang diperoleh Syifa saat in tak lepas dari perjuangan dan jalan berliku yang dilaluinya. Butuh waktu agak lama bagi Syifa untuk bisa mendapat peran di sebuah sinetron karena harus melewati banyak proses kasting yang seringkali tak berujung manis.
“Aku pernah mengalami masa-masa ikut berbagai kasting, bahkan pernah kena tipu juga. Setelah beberapa kali keluar masuk PH buat kasting, akhirnya aku bisa dapet peran di sinetron,” tutur Syifa saat bertandang ke kantor Bintang.com di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Ia juga menceritakan tentang perannya di film Selebgram. Di film ini buat pertama kalinya Syifa menjadi pemeran utama. Film bergenre drama-komedi itu dibintangi pula oleh Aldi Maldini, Ria Ricis, Joe P Project Oppie Kumis, Arief Didu dan Billa Barbie. Film K2K Pictures yang disutradarai Wisnu Kuncoro itu rencananya akan rilis di bioskop pada 10 Mei nanti.
Syifa menjalani peran yang cukup menantang dan jadi pengalaman berharga buatnya. Peran dan karakter apa yang dibawakan Syifa Hadju di film Selebgram? Kesulitan apa saja yang dihadapi Syifa dan bagaimana ia mengatasinya? Lalu apa yang membuat Syifa Hadju rela menjalani proses yang cukup berat dan tak mudah untuk bisa berkiprah di dunia seni peran?
What's On Fimela
powered by
Pengalaman Berharga Syuting Film
Peran menarik dan menantang dijalani oleh Syifa Hadju di film Selebgram. Meski tak mudah, ia berusaha keras untuk menjalaninya dan mampu menyelesaikan proses syuting dengan cukup lancar. Ada sejumlah cara yang membuatnya bisa menjalani perannya dengan baik.
Apa peran dan karakter kamu di film Selebgram?
Peran aku sebagai Cello, dia itu seorang tuna wicara. Dia punya kakak namanya Sherly yang sangat sayang dan banyak membantu dia.
Seperti apa garis besar cerita film Selebgram?
Jadi ceritanya ada anak namanya Kamal yang diperankan sama Aldi CJR (Aldi Maldini). Suatu hari papanya bangkrut dan ia sempat bingung karena tidak bisa lagi menikmati kemewahan dan fasilitas yang selama ini didapatkan dari papanya. Makanya dia memutuskan jadi selebgram karena lagi tren dan bisa dapetin banyak uang. Tapi lewat cara yang nggak nggak jujur karena dia pura-pura jadi tunawicara
Lalu apa hubungannya dengan karakter yang kamu mainkan?
Kamal ini sebenarnya udah punya tunangan yang dimainkan sama Billa Barbie. Tapi pertunangan diputusin sama orangtuanya gara-gara papanya Kamal bangkrut. Setelah itu Kamal ini ketemu sama aku dan keluarga aku . Dia juga akrab sama kakak aku, Sherly (Ria Ricis) dan dia selalu ngebantu aku. Aku sebenarnya juga dijodohin sama seorang cowok tapi aku nggak suka sama cowok itu. Kamal awalnya kaget ketemu aku karena dia pura-pura tuna wicara dan ternyata ketemu sama aku yang ceritanya tuna wicara beneran. Dari situ banyak konflik dan kejadian sampai kemudian kita dekat dan saling jatuh cinta.
Apa pertimbangan kamu menerima peran sebagai Cello?
Aku jujur aja sempat stres pas ditawarin main film ini, karena waktu persiapannya sebentar banget, padahal aku harus jadi gadis tuna wicara. Ini kan bukan peran yang gampang dan butuh persiapan khusus. Tapi aku diminta mempersiapkan diri dalam waktu cukup singkat. Memang ada proses reading dan segala macam persiapan, tapi kan tetap aja harus ada persiapan khusus buat aku seperti belajar bahasa isyarat.
Lalu berapa lama kamu mempersiapkan diri dan apa saja yang dilakukan?
Aku dilatih sama ahli bahasa isyarat, orangnya yang ngelatih kak Dinda Hauw waktu jadi tuna wicara di film Ayah, Mengapa Aku Berbeda. Makanya aku juga mempelajari akting kak Dinda. Tapi kalo kak Dinda dikasih waktu sekitar 8 bulan, aku cuma dateng sekali dan selama dua jam kita reading. Setelah itu cuma ada waktu dua jam aja belajar bahasa isyarat. Jadi kita membedah skenario buat lebih mendalami bahasa isyarat.
Berarti persiapannya hanya sekali itu saja?
Ya sebelum dan selama proses syuting aku juga belajar bahasa isyarat lagi. Jadi aku terus berlatih supaya lebih terbiasa saat tiap kali syuting.
Apa saja kesulitan selama proses syuting?
Selain harus mempelajari bahasa isyarat dengan baik, aku juga harus sering nahan ketawa, hehehe. Maklum saja karena di film ada banyak komedian, stand up comedian. Wah aku jadi suka ketawa dan dibecandain melulu. Ini memang ada drama dan komedinya, tapi disini aku dapetnya hampir semua adegan sedih dan nangis. Yah memang harus terbiasa.
Bagaimana bisa berakting sedih denagan dikelilingi banyak komedian dan komika?
Lumayan berat sih, hahaha tapi Alhamdulillah aku bisa menjalaninya. Untuk lebih menghayati peran, aku membayangkan diri aku masuk ke karakter Cello dan berusaha keluar dari karakter Syifa. Setiap karakter yang dimainkan ya memang harus keluar dari karakter asli kita, harus membayangkan tokoh yang kita mainkan. Bayangin aja kesedihan karakter yang kita mainkan, yang mau dijodohin dan nggak ada yg mau dengerin meski punya orang terdekat seperti orangtua. Jadi harus membayangkan aja bagaimana kesedihan yang harus dijalani.
Apa saja pengalaman yang didapat selama syuting?
Wah banyak banget. Seperti aku bilang tadi, di sini aku dapet peran yang menantang dan belum pernah aku mainkan sebelumnya. Jangankan aku, karakter orang tuna wicara atau mempunyai kekurangan seperti ini jarang diangkat jadi tokoh utama di film. Dan ternyata aku punya kesempatan mendapat peran seperti itu dan ini jadi pengalaman dan pelajaran berharga buat aku.
Pasang Target Tiap Tahun
Nama Syifa Hadju memang melejit setelah bermain sinetron, terutama Mermaid in Love. Meski begitu ia tidak mau cepat berpuas diri dan selalu berusaha mencari pengalaman baru. Seperti bermain film layar lebar dengan peran yang lebih menantang. Lalu mana yang lebih disukai Syifa, film atau sinetron?
Selain film, bagaimana dengan sinetron?
Buat sinetron sekarang ini aku belum ada lagi setelah Mermaid in Love 2 Dunia baru selesai. Kebetulan ada tawaran main film, jadi istirahat dulu main sinetron.
Jadi belum mau terima tawaran main sinetron dulu?
Untuk saat ini kayaknya belum. Karena sekarang aku bisa banyak berkarya dan ada tawaran lain yang bagus. Jadi sayang kalo ambil sinetron lagi karna nanti ngatur waktunya susah lagi. Kalo secara materi sinetron memang lebih besar, tapi nanti dulu lah. Aku mau di film dan FTV dulu aja.
Apa yang membuat kamu terjun ke dunia hiburan?
Aku dari kecil udah main iklan, tapi baru fokus terjun ke dunia hiburan pas udah SMP. Aku sering kasting ke mana-mana. Udah pernah ditipu juga. Baru setelah setahun, aku dapet peran di sinetron. Aku memang belum sukses banget atau di puncak, tapi setidaknya aku sudah merintis dan mendapatkan hasil dari kerja keras aku di dunia hiburan. Makanya aku mau terus berjuang dan belajar, karena kalo sampai menyerah sayang banget karena dirintis dari nol.
Apa yang menarik dari dunia seni peran?
Passion aku di dunia hiburan memang di akting, selain itu aku juga ingin membanggakan orangtuaku terutama mama aku dan jadi tulang punggung keluarga. Aku bertekad mausk ke dunia hiburan. Jalannya memang nggak gampang, tapi Alhamdulillah dikasih jalan buat bisa seperti sekarang ini. Mama aku mendukung banget dan aku jadi lebih percaya diri.
Darimana kamu belajar akting?
Aku belajar akting dari pengalaman, jadi otodidak aja. Aku masih ingat pernah kasting di sebuah PH, pernah dbilang ya tampang kamu nggak jelek-jelek amat lah tapi akting masih pas-pasan. Ya aku belajar aja dari pengalaman karena pengalaman itu jadi sangat berharga buat aku.
Keluarga kamu ada yang punya darah seni juga?
Aku memang berasal dari keluarga yag terjun di dunia hiburan, seperti kak Sarah Hadju dan Cynthia Lamusu yang jadi penyanyi. Lalu ada Shelomita, Ruben Elisahama dan Marini. Tapi aku nggak pernah minta bantuan mereka. Ya mungkin itu jadi keuntungan tambahan aja buat aku.
Apa tips atau kiat supaya bisa tetap eksis di dunia hiburan?
Buat bisa terus eksis, aku harus pasang target, Kayak di tahun kemarin aku masuk nominasi SCTV Awards dan di tahun ini pasang target buat main film lagi dan ternyata tercapai.
Lebih suka mana, main film atau sinetron?
Kalo menantang, lebih menantang di film. Kalo sinetron biasanya awal-awalnya bagus dan diperhatikan banget tapi lama-kelamaan nggak konsisten. Karakter kita bisa tiba-tiba berubah. Kalo di film lebih menantang dan konsisten. Aku lebih suka mencari tantangan baru. Aku nggak mau stuck di satu bidang aja karena aku kan masih 17 tahun.
Siapa aktor-aktris favorit dan apa film favorit kamu?
Aktris favorit, aku suka sama Emma Watson, dia pintar dan punya prestasi bukan karena sensasi, pendidikannya juga bagus. Aku juga suka Chelsea Islan, Raline Shah, Dian Sastro, ya buat diteladani aja tapi kan bukan berarti jadi mereka.
Kalo film, aku suka film apa aja tapi kurang suka film thriller karena takut liat darah hehehe, tapi mesti siap kalo nanti main film thriller.
Apa target kamu selanjutnya?
Aku mau buat imej yang baru, yang lebih dewasa. Aku nggak mau dikenal sebagai Mitha/Maya MIL, atau imej anak-anak dan ABG. Aku harus bikin imej aku sendiri, aku mau orang kenal aku sebagai Syifa bukan Maya atau Mitha.
Di usia yang masih 17 tahun, perjalanan hidup dan karier Syifa Hadju masih panjang. Dengan bakat yang dimilikinya dan karakternya yang khas dan tak mudah menyerah, ia punya masa depan yang cerah di dunia hiburan Tanah Air. Kita tunggu saja kiprah akting Syifa di film Selebgram maupun karya-karya lainnya.