Mama dan Papa Sudah Tua, Aku Belum Bisa Buat Mereka Bahagia

Floria Zulvi diperbarui 23 Apr 2017, 11:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Mama dan papa adalah sosok yang akan selalu ada dalam keadaan apapun. Ketika aku berada di titik terendah dalam hidup, dua orang tersebut akan selalu ada untuk membuatku bangkit dan kembali kuat.

Tak bisa dipungkiri memang, terkadang mereka seringkali membuat sebal. Namun, bukankah keluarga memang terbentuk dari love-hate relationship? Meski aku kerap marah dan sebal, toh pada akhirnya hubungan ini akan kembali berselimut cinta.

Mama dan papa pun menua seiring aku tumbuh dewasa. Sedari kecil, mereka miliki asa agar anak-anaknya menjadi orang yang sukes dan bahagia. Tentu saja, keinginan orangtua adalah doa. Dan sebagai anak, mewujudkannya adalah sebuah kewajiban istimewa.

Orangtua adalah dua malaikat tanpa sayap yang tanpa lelah berusaha agar kebutuhan demi kebutuhanku terpenuhi. Sebesar apapun keperluanku, mereka akan siap sedia berusaha agar aku tak merasakan kesusahan.

Tangisku adalah hal yang menghancurkan hati mereka. Deritaku merupakan neraka yang juga mencabik-cabik hati mereka. Kini aku sudah dewasa, mereka pun mulai lega karena terbebas dari jeratan kewajiban biaya.

Maaf ya ma, pa, jika kau belum bisa membuat kalian bangga dan bahagia. Aku akan berusaha untuk mengatur watu lebih bijaksana. Meski aku sudah mulai mewujudkan mimpi satu per satu, namun yang kalian butuhkan pun aku selalu ada.

Aku berjanji akan mengatur waktu kita menjadi keluarga yang bahagia. Sekadar menonton televisi dan tertawa di ruang keluarga. Kini aku memahami, semakin kalian menua, semakin pula kalian membutuhkan cinta dari keluarga.

Terima kasih atas pengorbanan dan air mata mama dan papa selama ini. Kini giliran aku untuk membuat senyum ceria di wajah kalian berdua. Karena kebahagiaan keluarga kita akan lengkap dengan canda dan tawa yang selalu ikut serta.