Fimela.com, Jakarta Ah siapa bilang Eropa hanya soal romantisme Paris dan megahnya London? Tanpa disadari banyak pasang mata, Benua Biru merupakan tujuan wisata religi untuk menelusuri jejak Islam. Ya, kepercayaan yang jadi mayoritas di Indonesia ini sempat berjaya dan hingga kini masih meninggalkan sisa napasnya nun jauh di utara Bumi sana.
Dengan menyambangi tempat-tempat cantik nan menarik berikut, tak akan lagi kamu pandang Perancis, Spanyol, Bosnia dan Herzegovina, serta Turki sama seperti sebelumnya. Ada goresan baru saat mendefinisikan eloknya. Tentu akan terlintas kepingan lain saat mengingat-mengingat pengalaman apa saja yang telah direngkuh selama menjejak di Benua Biru.
Karenanya, selain menikmati panorama yang indah tiada dua, menyisipkan keinginan untuk jadi saksi hidup jejak Islam di Eropa menarik untuk dilakukan. Mungkin tak lagi berupa kepalan utuh, selama perjalanan kamu akan temui parasnya dalam bentuk identitas berbeda. Jadi, mau menjajal pengalaman jelajah Eropa yang berbeda?
Grande Mosquee de Paris, Paris, Perancis. Penjelajahan bermula di kawasan yang namanya tiada lagi asing di telinga. Paris tak semata berisi jalan-jalan yang sarat akan nuansa seni dengan jajaran gedung berparas seragam. Napas kota berikon Eiffel Tower ini juga berjalan harmonis dengan Islam.
Mungkin tak terlihat secara gamblang di kesehariannya, namun di jantung kota Paris, masih bisa kamu dapati bangunan masjid sewarna putih mutiara yang berdiri megah. Masjid dengan ragam ornamen menarik ini dikatakan sempat jadi tempat persembunyian ratusan Yahudi yang berlari dari kejaran Hitler.
What's On Fimela
powered by
Islam dan Spanyol
Alhambra, Granada, Spanyol. Kota dengan topografi berundak ini merupakan rumah bagi istana megah peninggalkan Islam, yakni Alhambra. Megah, sunyi, memukau, kiranya itulah deskripsi yang tepat untuk menggambarkan peninggalan Islam ini.
Seperti namanya yang berarti tembok, Alhambra dikelilingi dinding kokoh. Bangunan megah yang terletak di puncak bukit ini banyak dikunjungi umat muslim atau non-muslim dari seluruh dunia. Alhambra masuk dalam situs warisan dunia UNESCO.
Mezquita-catedral de Cordoba, Cordoba, Spanyol. Masih di Spanyol, terdapat bangunan alihfungsi, di mana semula ia merupakan masjid, namun berubah menjadi gereja. Pergantian identitas tersebut terjadi saat dinasti Umayyah ditaklukan Kerajaan Spanyol.
Namun demikian, bangunan ini tetap bisa dikunjungi para muslim, lantaran telah menjadi tempat wisata. Bahkan, bisa kamu temui sejumlah penduduk lokal yang menjajakan jasa untuk membawamu berkeliling sambil menceritakan sejarah Mezquita-catedral de Cordoba.
Napas Islam di Bekas Medan Perang
Masjid Istiklal Dzamija, Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina. Mendengar nama kota ini, sebagian orang mungkin akan langsung mengingat kecamuk perang. Namun di antara citra yang demikian, Sarajevo juga menyimpan napas Islam.
Adalah Masjid Istiklal Dzamija, tempat ibadah umat Muslim yang masih berdiri hingga saat ini. Bahkan salah satu arsitek ternama Indonesia, Ahmad Noeman, dipercaya berkontrsibusi dalam merancang salah satu masjid terbesar di Sarajevo tersebut.
Hagia Sophia, Istanbul, Turki. Turki dan Islam memang begitu lekat. Tak seperti kebanyakan wilayah di Eropa, azan terdengar sampai keluar masjid di sini. Karenanya, tak heran bila napas Islam begitu kentara di Turki.
Di antara sejumlah peninggalan, Hagia Sophia jadi satu yang menarik. Berada dekat dengan Blue Mosque, bagunanan ini merupakan masjid yang dulunya gereja. Penyebabnya masih berkutat pada siapa-menaklukan-siapa. Tak ingin memenangkan siapapun, bangunan yang berada di negara berwilayah di Asia dan Eropa ini akhirnya dialihfungsikan sebagai museum.