Fimela.com, Jakarta Merayakan Hari Kartini, tentu sangat identik dengan feminisme. Semua orang mengetahui usahanya agar perempuan bisa setara derajatnya dengan laki-laki. Semua orang pun paham bahagimana usahanya agar perempuan juga bisa mengemban pendidikan seperti laki-laki.
Selain pendidikan, tentu ada banyak sekali semangatnya yang bisa diaplikasikan dalam keseharian. Belajar untuk tidak bergantung kepada laki-lakimu, misalnya. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam hubungan, kamu dan sang kekasih memang sedikit banyak akan saling bergantung.
Kamu bisa mengandalkannya, tapi jadilah wanita mandiri yang bergantung pada diri sendiri. Janganlah menggantungkan kebahagiaanmu kepada orang lain. Karena ketika ia mengecewakan, di saat itu pula harapanmu akan rusak perlahan.
Karena bahagia hanya akan ada jika kamu yang menginginkan kebahagiaan itu sendiri. Seperti yang diucap Dalai Lama XIV, "Kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang sudah tersedia. Kebahagiaan datang saat kamu membuatnya,".
Karenanya janganlah menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Karena banyak yang mengatakan bahwa manusia itu tempatnya kecewa. Lagipula, kenapa harus mendapatkan kebahagiaan dari orang ketika bahagia bisa kamu ciptakan sendiri?
Ketika kamu merasa sedih, buatlah dirimu sendiri bahagia. Bukankah hidup terlalu singkat untuk menunggu dibahagiakan oleh orang lain? Serta, bukankah hidup ini terlalu singkat untuk selalu meratap lara?
Seperti yang dikatakan Kartini "Tubuh boleh terpasung. Tapi jiwa dan pikiran harus terbang sebebas-bebasnya,". Kini kamu sudah miliki kebebasan dalam mengekspresikan diri. Jangan sampai justru malah pikiran dan jiwamu yang terpasung.
Berjuanglah untuk kebahagiaanmu, Kartini muda. Karena, hanya kamu yang bisa membahagiakan diri sendiri. Karena hanya kamu yang bisa membebaskan pikiran dan jiwa. Selamat Hari Kartini!