Masih Cinta tapi Memilih Putus itu Bukan Bualan, Ini Alasannya!

fitriandiani diperbarui 20 Apr 2017, 10:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah dengar atau menyaksikan sendiri nggak, ada orang pacaran, lalu salah satunya minta putus tapi ngakunya masih cinta? Kalau pernah, kamu pasti terheran dan berusaha menampiknya, “Lho, kalau cinta ngapain minta putus?”

Masih cinta tapi minta putus adalah oxymoron. Keduanya merupakan hal yang bertentangan. Idealnya, kalau cinta ya pertahankan, bukan malah meninggalkan. Begitu, kan? 

Ya, mungkin itu benar juga. Tapi kita tidak bisa menerapkan idealisme seperti itu pada setiap pasangan, sebab setiap pasangan itu unik dengan problematikanya sendiri-sendiri.

Pada beberapa kasus, “masih cinta tapi minta putus” itu bukan sekadar bualan. Ada hal-hal yang melatarbelakangi keputusan tersebut, entah faktor dari dalam maupun luar. Yang pasti, semua itu ada penjelasannya. Kalau kamu nggak percaya, berikut beberapa hal yang kerap kali mendorong para pasangan untuk putus padahal masih dalam keadaan cinta. Nih, baca ya!

1. Dia cinta kamu, kamu cinta dia, tapi dia menunjukkan cintanya dengan cara yang nggak kamu suka, dan itu mengganggumu. Misal; dia cinta banget sama kamu, nggak mau kehilangan kamu dan selalu merasa tersiksa saat berpisah darimu. Itu akan membuat kamu risih, dong? Dia akan membuntutimu ke mana-mana, atau dia membuat peraturan kamu harus mengikutinya ke mana-mana, bahkan tak jarang seperti mengurung kamu dari lingkunganmu sendiri. Intinya, kalian harus selalu bersama. Lama-lama kamu jadi merasa dikekang oleh ‘cinta’-nya. Kalau sudah begitu, apakah kamu akan mengorbankan kebebasanmu demi cinta yang mengekangmu? Tentu saja nggak. Mending putus walau masih cinta.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Penyebab Pasangan Harus Putus Padahal Masih Cinta

2. Dia cinta kamu, kamu cinta dia, tapi kalian LDR. Yah, buat LDR cinta-cintaan saja memang nggak cukup. Karena kadang-kadang cinta perlu diungkapkan dengan bahasa tubuh, bukan hanya dengan kata-kata. Apalagi kalau kata-katanya cuma kamu dapat lewat pesan teks atau gelombang suara. Bisa saja, kan, dia bilang cinta sama kamu sambil menggenggam tangan cewek lain di sampingnya? Bukannya berprasangka buruk, tapi di antara jarak ratusan, ribuan, atau puluhan ribu kilometer itu, cinta bisa kalah sama rindu dan perasaan hampa karena nggak bisa bersama.

3. Dia cinta kamu, kamu cinta dia, tapi dia punya istri dan kamu juga punya suami. Itu sih namanya cinta terlarang! Pantas aja kalau harus putus. Kita memang nggak menahan cinta untuk jatuh ke hati siapa jika cinta itu memilih, tapi untuk langkah selanjutnya tentu saja kamu bisa. Kalau kamu merasa jatuh cinta sama suami orang sementara kamu juga punya suami, cinta itu hanya akan menyakiti banyak pihak. Jadi memang mending putus aja.

4. Dia cinta kamu, kamu cinta dia, tapi orang tua kalian nggak merestui hubungan tersebut. Restu orang tua adalah segalanya, girls. Beberapa waktu di awal mungkin kamu bisa mencoba bertahan sambil memperjuangkan, tapi kalau sekian lama restu itu nggak kunjung turun, ada baiknya kamu menyerah saja. Mereka pasti punya alasan mengapa nggak merestui kamu sama dia. Daripada kamu tahu “alasan”-nya itu nanti, lebih baik kamu cegah selagi kamu bisa, kan?

Itu baru sedikit dari banyak hal yang bisa membuat seseorang memilih putus sama pacarnya, padahal masih cinta. Bukan mengada-ada, tapi kenyataannya memang ada pasangan-pasangan di luar sana yang mengalami hal demikian. Yang belum merasakan sendiri mungkin nggak mengerti, tapi kamu pun pasti nggak mau merasakannya hanya untuk bisa mengerti. Masih cinta tapi harus putus itu sakit, girls.