Tak Hanya Obyek Wisata, Ini tentang Semangat Masyarakat Kaimana

Gadis Abdul diperbarui 20 Apr 2017, 11:19 WIB

Fimela.com, Jakarta Pulau Venu, Teluk Triton, dan Air Terjun Kiti Kiti adalah beberapa tempat wisata nan indah yang dimiliki oleh Kabupaten Kaimana yang terletak di Papua Barat. Kaimana, sudah pernah mendengar atau bahkan melihat keindahan alam yang dimilikinya?

Katanya pemandangan Kaimana tak beda jauh dengan yang kamu bisa lihat di Raja Ampat, bahkan ada yang bilang lebih indah. Percaya? Kalau masih belum mempercayainya, maka silahkan datang sendiri. Karena sekarang untuk mencapai Kaimana sudah tidak susah lagi.

Dari Jakarta kamu bisa naik pesawat Garuda Indonesia menuju Bandar Udara Utarom Kaimana Papua Barat. Sebagai catatan, dari Jakarta kamu tak bisa langsung menuju Bandar Udara Utarom, kamu harus transit terlebih dahulu di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar lalu lanjut ke Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon.

Atau dari Jakarta kamu langsung menuju Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon dan setelahnya langsung naik pesawat menuju Bandar Udara Utarom Kaimana Papua Barat. Meskipun belum lama ini diresmikan, namun Bandar Udara Utarom nyatanya memiliki sejarah yang sangat panjang.

Ya, itulah pelajaran nomor satu yang akan kamu dapati setibanya di Kaimana. Sejarah mencatat, tentara Jepang mulai membangun Bandar Udara Utarom pada 1942. Karena letaknya yang sangat strategis dan pantainya yang indah bandar udara tersebut menjadi rebutan para penjajah.

Dulu, Bandara Utarom tentunya tidak sebagus dan senyaman saat ini. Sejak beberapa tahun yang lalu pemerintah memang telah melakukan berbagai pembenahan. Kini Bandara Utarom memiliki desain terminal penumpang yang lebih modern dengan kapasitas yang cukup besar, yakni dapat menampung penumpang hingga 102 penumpang.

Bandara kelas III yang memiliki panjang runway 2000m × 30cm, 2 taxi way, 1 appron seluas 170m x 60m, dan mampu didarati pesawat jenis ATR72-500 tersebut juga tentunya lebih bersih. Setelah bandara, hal kedua yang akan kamu lihat dan pelajari adalah keramahan masyarakatnya yang ternyata memiliki semangat yang sangat tinggi untuk lebih maju.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ada 1001 Harapan di Ulang Tahun Kabupaten Kaimana yang ke-14 Tahun

Senyuman yang penuh kehangatan tidak hanya terlihat ada di wajah-wajah para petugas yang bekerja di Bandara Utarom, tapi juga masyarakat Kabupaten Kaimana lainnya. Apalagi saat malam perayaan ulang tahun ke-14 Kabupaten Kaimana. Anak-anak kecil dengan rambut keriting dan berwarna sedikit pirang tak segan menghampirimu dan melemparkan senyuman termanisnya.

Tidak, tidak ada masyarakat yang mengenakan koteka. Ya, hal tersebut agaknya memang harus ditekankan lantaran ada sebagian orang yang masih berpikir bahwa masyarakat di Papua jauh dari kata modern. Kabupaten Kaimana sudah sangat berkembang dan akan terus berkembang seiring dengan berbagai program pembangunan yang kini tengah gencar dilakukan oleh Bupati Kabupaten Kaimana Matias Mairuma.

Di ulang tahunnya yang ke-14 tahun yang jatuh pada 12 April, masyarakat Kaimana membuat 1001 harapan, harapan yang tentunya dapat memajukan masyarakat Kaimana. Inilah hal ketiga yang akan didapat dari masyarakat Kaimana, semangat mereka untuk maju, semangat mereka untuk lebih bisa dilihat lagi oleh masyarakat di seluruh dunia.

"Hari ini Kaimana ulang tahun ke-14, anak ini sudah besar jangan sampai dia salah jalannya. Kita bangun bergandengan tangan supaya anak ini disegani," tegas Matias Mairuma saat memberikan kata sambutan di atas panggung yang berhiaskan lampu warna warni.

Setelah memberikan kata sambutan, Matias Mairuma mengajak ratusan orang yang telah memadati taman kota untuk melihat sebuah video yang merekam harapan-harapan masyarakat Kaimana. Lewat dua layar yang sudah disediakan oleh panitia video tersebut pun diputar.

Ada anak-anak yang berharap supaya sekolah mereka memiliki berbagai fasilitas penunjang pembelajaran, ada anak-anak yang berharap dibuatkan taman bermain yang bagus. Intinya, masyarakat Kabupaten Kaimana sama-sama berharap bahwa 10 atau 15 tahun yang akan datang, nantinya Kaimana akan berbeda dengan yang sekarang, akanlebih maju dan masyarakatnya juga lebih sejahtera.

Tentunya memang tidak mudah, tapi sekali lagi dan yang paling penting adalah masyarakat Kaimana akan selalu bergandengan tangan untuk mewujudkan 1000 atau bahkan 5000 harapan. Karena satu hal yang mereka yakini adalah kebersamaan itu sangat mahal kita tidak mampu membelinya dengan uang seberapapun banyaknya. Tapi kita wajib dan harus mengaturnya dengan baik.

Seperti yang diutarakan oleh Arnolus Baronawa, salah satu ketua adat di Kabupaten Kaimana, pembangunan dimanapun itu kalau tidak ada persatuan maka tidak akan pernah berhasil. Dalam perjalanan untuk mewujudkan semua harapan tentu saja tak akan selalu mulus. Ibaratnya seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah. Sering ke langit kadang juga masuk ke lumpur.

 "Jangan lah kita mengeluh. Jangan bicara di media sosial. Jika ada masalah kita duduk bersama bicarakan untuk Kabupaten Kaimana lebih maju lagi, itu yang bagus. Jangan kita tidur dilumpur terus, berdirilah dan melihat bintang," pesan Arnolus Baronawa.

Pada akhirnya bukan cuma keinginan untuk maju yang harus lebih diperkuat lagi, tapi juga kebersamaan. Seperti sebuah pepatah yang diyakini oleh masyarakat di Kabupaten Kaimana Papua Barat, "IT FTAG ESU, IT RARUM ESU (KITA SATU HATI DAN SATU TUJUAN)."