Eksklusif Nani Wijaya-Ajip Rosidi, Cinta Tak Kenal Usia

Teddy Kurniawan diperbarui 17 Apr 2017, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernikahan Nani Wijaya dan Ajip Rosidi menjadi pernikahan yang feomenal. Saat menikah pada Minggu (16/4/2017), Nani Wijaya berusia 72 tahun, sementara Ajip Rosidi hampir 80 tahun. Meski usia keduanya sudah tidak lagi muda, namun Nani dan Ajip tidak ragu untuk melangkah ke kehidupan baru. Sebab, bagi keduanya, pernikahan yang dijalani, bukan semata urusan dunia, melainkan cenderung ingin beribadah. Lantas, bagaimana keduanya menjalani mahligai rumah tangga?

***

Masjid Agung Kasepuhan atau yang dikenal dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, menjadi saksi, Nani Wijaya dan Ajip Rosidi dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Antusiasme warga Cirebon pun sangat tinggi menyaksikan pernikahan artis senior dan sastrawan tersebut.

Nani Wijaya tidak menyangka, jika pernikahannya dengan AJip Rosidi menyedot perhatian ratusan bahkan ribuan masyarat Cirebon. Ia juga tidak menyangka, dari mulai rencana pernikahannya dengan Ajip hingga pelaksanaan pernikahannya mendapatkan perhatian dari wartawan dengan beragam pemberitaan.

Meski demikian, Nani Wijaya menganggap hal tersebut adalah anugerah yang harus ia dan sang suami syukuri. Tandanya, banyak orang yang mendoakan kebahagiaan pasangan tersebut. Nani Wijaya juga bersyukur, pernikahanya dengan Ajip Rosidi berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah, saat ini saya bahagia banget. Mudah-mudahan, kebahagiaan saya ini tidak sampai singkat. Sampai seumur hidup saya," ujar Nani Wijaya saat berbincang dengan Bintang.com, Minggu (16/4/2017) di Cirebon, Jawa Barat.

Lantas, seperti apa rumah tangga yang akan dijalani Nani Wijaya dan Ajip Rosidi? Benarkah masih ada rasa cemburu Nani Wijaya terhadap sang suami? Simak wawancara lengkapnya yang dilakukan di beberapa tempat, sebelum dan setelah pernikahan.

2 dari 3 halaman

Cemburu Tanda Cinta

Nani Wijaya dan Ajip Rosidi. (Adrian Putra/Bintang.com)

Pasangan pengantin Nani Wijaya dan Ajip Rosidi tidak bisa menutupi rasa bahagia mereka. Apalagi sejarah baru kehidupan mereka ditorehkan di tempat bersejarah, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon. Pernikahan keduanya dengan Ajip Rosidi, membawa Nani Wijaya untuk kembali mengingat masa lalunya.

Mendapat banyak perhatian dari masyarakat, bagaimana tanggapan Bu Nani?
Nani: Saya sangat senang dan gembira sekali, dengan sambutan dari masyarakat Cirebon ini dan mengingatkan saya pada zaman dulu juga. Tempatnya di Cirebon, yang jelas saya jadi nostalgia.

Tidak menyangka dengan antusiasme warga?
Nani: Saya nggak menyangka semeriah ini. Saya nggak pernah membayangkan malah bisa seperti ini (antusiasme warga). Karena masyarakatnya kan nggak sebanyak Jakarta dan saya pikirnya hal-hal seperti ini nggak dipedulikan untuk mereka karena nggak menarik. Tapi kenyataannya berbeda, hahaha.

Tadi sempat terkejut ya saat datang ke masjid?
Nani: Ya, ternyata saya sampai hampir pingsan, aduh ya Alloh, ini gimana sih? Tapi alhamdulillah saat ini anak saya bahagia banget. Mudah-mudahan kebahagiaan saya ini tidak sampai singkat, sampai seumur hidup saya.

Waktu dikerubutin warga sempat panik mencari pak Ajip ya?
Nani: Ya, habisnya penuh sekali. Jalannya bukan jalan yang biasanya, jadi cari Pak Ajip. Kasihan, begini saja sudah repot (sambil tertawa dan melirik Pak Ajip). Takut kabur, hahaha.

Wah berarti masih cemburu dengan Pak Ajip?
Nani: Wah, kalau tu harus. Itu gunanya cinta, hahaha.

Wawancara saat itu didampingi Sultan Sepuh XIV Pengeran Raja Adipati Arief Natadiningrat.

Apa alasannya Nani Wijaya dan Ajip bisa membuat acara di dalam lingkungan kompleks?
Sultan: Ya, saya kira begini, pertama bahwa kita bersyukur alhamdulillah Bu Nani dan Pak Ajip ini ketemu jodohnya. Tentunya kita sebagai keluarga besar di Cirebon turut bergembira dan mendoakan. Yang hadir itu kan banyak yang mendoakan, termasuk kita semua yang hadir. Pesan dari beliau, pernikahannya jangan ada tradisi lainnya. Yang penting akad nikahnya jadi kita nggak ada tambahan acara lainnya. Pak Ajip pesannya sederhana namun khidmat.

Lalu kalau ada artis lagi yang ingin menikah di kompleks keraton bagaimana?
Sultan: Ya, tentunya kita akan melihat itu. Sebetulnya yang menikah di Masjid Aging Sang Cipta Rasa ini banyak. Masjid ini terbuka bagi siapa saja yang penting daftar dahulu supaya nggak bentrok. Seperti tadi, sebelum Bu Nani menikah ada yang lain menikah. Untung nggak ketukar, hahaha. Jadi, silahkan kita terbuka.

Tadi anak-anak Bu Nani datang lengkap?
Nani: Iya, senang anak-anak pada datang, ada cucu juga.

Sebelum menikah, apa sih yang Bu Nani rasakan?
Nani: Deg-degan, nggak tahu juga kayaknya apa. Ya, seperti zaman dulu, seperti remaja lagi.

Ada makna dari mahar 50 gram emas?
Ajip: Mahar itu kan kewajiban, lak-laki kan kasih mahar jika menikah. Sebetulnya bisa ngutang saja, hahaha. Nggak ada artinya itu 50 gram, soalnya saya nggak urus. Semua anak-anak yang urus.

Pangeran: Itu artinya panjang umur, hahaha. Kita doakan saja ya.

3 dari 3 halaman

Pembuktian cinta Ajip Rosidi dan Nani Wijaya

Nani Wijaya dan Ajip Rosidi dikabarkan melakukan honeymoon di kawasan Kuningan, Jawa Barat. (Adrian Putra/Bintang.com)

Nani Wijaya dan Ajip Rosidi telah mengucap janji sehidup semati. Di usia senja mereka, kini keduanya tidak sendiri dan sepi lagi. Menghabiskan masa senja bersama, merupakan hal yang menjadi tujuan pernikahan.

Menikah di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, apa sih alasannya?
Ajip: Jadi begini, Nani itu kelahiran Cirebon, orangtua dari Kuningan. Sementara saya lahir di Jatiwangi, Majalengka. Dulu kan ada karisidenan, Majalengka, Kuningan, Cirebon dan Indramayu. Jadi ambil di tengah saja, di Cirebon.

Apakah Pak Ajip atau Bu Nani memiliki darah keturunan Keraton?
Ajip: Wah, nggak. dia malah keturunan nabi, hehehe.

Nani: Ya, karena diizinkan. Kalau nggak ya nggak jadi.

Tadi sepertinya lancar sekali mengucapkan ijab qabul, Pak Ajip latihan dahulu sebelumnya?
Ajip: Kalimat begitu saja, hahaha. Saya ini sudah menulis banyak buku juga, jadi santai saja.

Dengar kabar, Pak Ajip mengoreksi tulisan ijap kabul?
Ajip: Ya saya terima tulisannya untuk dibacakan, saya terima kok. Namun yang memang harus dikoreksi ya dikoreksi. Jadi kalimatnya ditambahkan dengan dan unik.

Bahagia dong Bu Nani dapat sosok yang humoris?
Nani: Kalau saya memang kebahagiaan itu yang dicari. Kebetulan kan bukan kenal baru ini.

Ajip: Tapi dulu istri orang, saya nggak berani ganggu dia. Dulu kenalnya saat dia istri orang, Nggak berani ganggu dia. Tapi kan sekarang dia janda dan saya juga.

Pertama kali yang ada di pikiran Pak Ajib saat melihat Bu Nani?
Ajip: Kayak artis tiga zaman, hahaha.

Jadi, percaya cinta itu bukan hanya milik anak muda?
Nani: Ya cinta itu kan memang nggak sebats pada usia muda. Semua usia bisa rasakan.

Tapi rencananya bulan madu ke mana?
Nani: Wah, kalau dikasih tahu nanti kamu ikutin, hahaha. Jadi, bukan honeymoon dong, malah kita nanti berantem.

Sultan: Sebenarnya kita sudah siapkan di Keraton untuk bulan madu. Tapi, nggak tahu nih, dipakai atau tidak.

Ada panggilan sayang?
(Nani Wijaya dan Ajip tidak menjawab. Mereka hanya saling pandang dan tersenyum).

Setelah menikah, bagaimana dengan aktivitas Bu Nani di Lokasi Syuting?
Ajip: Nggak dilarang, tapi nanti kita bahas lagi. Yang penting tahu batas waktunya saja. Nggak sampai malam juga

Nani Wijaya dan Ajip Rosidi telah membuktikan, bahwa cinta itu memang miliki semua orang. Pernikahan keduanya, bukan hanya sekadar pernikahan saja, melainkan lebih dari itu, memiliki nilai yang mungkin bisa menginspirasi banyak orang. Selamat berbahagia ya Bu Nani dan Pak Ajip.