Prestasi Mengagumkan, 6 Perempuan Hebat Ini Dapat Penghargaan

Karla Farhana diperbarui 13 Apr 2017, 18:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Peringatan Raden Ajeng Kartini ditetapkan setiap 21 April untuk mengenang perjuangannya dalam mewujudkan emansipasi perempuan, di mana kaum hawa juga bisa meraih mimpi dan prestasinya seperti para laki-laki. Berkat perjuangan Kartini, wujud emansipasi terlah terlihat di Indonesia pada masa kini. Liputan6.com menyadari, perempuan-perempuan Indonesia yang berprestasi harus diberi penghargaan. 

Maka, diselenggarakanlah sebuah acara Anugerah Perempuan Hebat Indonesia yang diadakan pertama kali pada tahun lalu. Tahun ini, Liputan6.com kembali menggelar acara ini pada Kamis (13/4) di Senayan City, Jakarta Pusat dan memberikan penghargaan kepada enam perempuan hebat yang berprestasi di bidangnya masing-masing. 

Bukan cuma sekadar berprestasi, tapi mereka juga mampu untuk bersaing dan melampaui batasan gender di berbagai bidang. Beberapa di antara mereka, juga ada yang memperkenalkan Indonesia dengan mengukirkan karya serta prestasinya di kancah internasional. Apa yang mereka lakukan bukan semata-mata untuk kesetaraan gender, tapi juga demi memberikan kontribusi kepada masyarakat. Berikut ini keenam perempuan hebat yang berprestasi, tangguh, dan baru saja menerima penghargaan yang diserahkan Liputan6.com. 

1. Puspa Arum Sari. Tak banyak perempuan yang mau menggeluti olahraga bela diri. Namun, bagi Puspa, silat merupakan passionnya yang terdalam. Meskipun dulu sempat menggeluti dunia desain grafis, Puspa kini sukses menjadi atlet Pencak Silat dan bahkan menjadi salah satu pesilat terbaik di Indonesia. Dia bahkan pernah memenangkan Kejuaraan Dunia Pencak Silat pada 2016 dan mengalahkan Vietnam. 

"Saya bersyukur karena kuliah saya di bidang desain grafis tetap berjalan dengan seimbang seiring dengan pencak silat yang saya tekuni," katanya di acara Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2017. Kini, perempuan yang sudah memulai kariernya sejak usia 10 tahun ini mengincar tiga ajang penting yang bakal dihadapi dalam dua tahun mendatang, yaitu SEA Games 2017, Kejuaraan Dunia 2017, dan Asian Games 2018. 

2. Maria Sulistyani. Wayang, kesenian Indonesia yang kini telah kehilangan peminat, dihidupkan kembali oleh Maria, seorang seniman wayang kontemporer. Berasal dari Kota Gudeg, perempuan satu ini membawa Papermoon Puppet Theater ke berbagai negara, seperti Kennedy Center, Amerika Serikat dan juga Royal Festival Hall, Southbank, London, Inggris. 

"Awalnya adalah sebuah sanggar untuk anak-anak. Tapi saya menemukan kegelisahan apakah boneka hanya untuk anak-anak? Sekarang, kami membuat boneka ini. Kebanyakan, boneka Papermoon diperuntukkan kepada orang-orang dewasa. Boneka bagi kami adalah bahasa yang bisa dipakai untuk semua kalangan usia," katanya. 

Dari Peneliti Hingga Kekerasan Seksual

3. Made Tri Ari Penia Krenowati. Sejak berkuliah di jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), perempuan cerdas satu ini sudah aktif melakukan penelitian. Hingga akhirnya, aktivitas ini sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Bukan cuma sekadar penelitian, tapi risetnya ini juga memberikan banyak kontribusi kepada masyarakat, seperti Produksi Green Xilitol: Pengelohan biomassa Limbah Kelapa Sawit secara Terpadu menjadi Bioetanol dan Bahan-bahan Kimia yang bernilai. 

"Saya melakukan penelitian karena peneliti punya keterbatasan SDA dan juga dana. Indonesia memiliki semua yang kita butuhkan. Tapi ironis, karena kita harus bertanya kepada orang lain yang tidak punya SDA itu," katanya. 

4. Kapten Pnb Fariana Dewi Djakaria Putri. Perempuan kelahiran Sumatera Barat 1982 ini merupakan seorang kapten dan juga penerbang helikopter pertama di TNI AU. Berkarier di dunia yang identik sebagai pekerjaan para pria tak pernah membuatnya bernyali ciut. Dengan kekuatan dan keyakinannya, dia berjuang dan berhasil membuktikan diri kalau perempuan juga bisa setara dengan laki-laki. 

"Saya memang sejak dulu berminat pada helikopter. Orangtua mendukung saya. Malah, saya seperti ini berkat doa dan dukungan kedua orangtua saya. Bekerja dengan kolega yang kebanyakan laki-laki tidak membuat saya diremehkan. Tapi saya tetap selalu mencoba yang terbaik. Setiap mau terbang, saya selalu meminta doa kepada orangtua saya. Dan saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan," katanya di atas panggung. 

5. Helga Angelina Tjahjadi. Tak banyak perempuan yang berada di balik meja pendiri sebuah startup. Namun, Helga bersama tim dan juga suaminya berhasil menciptakan dan memperkenalkan sebuah makanan sehat cepat saji, Burgreens. Bisnis restoran yang dijalaninya termasuk dalam wirausaha sosial. Berawal dari penyakit yang diderita pada saat dia masih kecil, dia akhirnya berusaha untuk makan makanan sehat hingga akhirnya muncul keinginan untuk membuat orang lain juga hidup sehat. 

"Saya bercita-cita, di mana ada makanan junk food, di situ ada pilihan lain yaitu makanan sehat," katanya. 

6. Sophia Hage. Sorang dokter kesehatan olahraga ini bukan cuma fokus untuk mengajak orang lain unrtuk hidup sehat. Tapi juga pendiri Yayasan Lentera Sintas Indonesia yang berkaitan dengan dukungan bagi penyintas kekerasan seksual. Organisasi ini bukan cuma mendukung, tapi juga sebagai advokasi. 

" Isu kekerasan seksual di Indonesia masih dianggap tabu. Jadi, ini menjadi sangat sulit. Sementara satu korban kekerasan seksual sudah terlalu banyak. Tapi, korban dan masyarakat tak banyak yang berbicara. Maka itu, saya mengajak orang lain untuk berbicara tentang kekerasan seksual," katanya.